Lomba Kerapan Sapi Masih Menggunakan Kekerasan

image
kerapan Sapi

Pamekasan, Maduracorner.com – Lomba kekerasan sapi yang merupakan warisan budaya Madura rupanya masih menggunakan kekerasan terhadap sapi, padahal sudah dilarang oleh Gubernur Jawa Timur.

Praktik kekerasan tersebut terlihat dalam lomba kerapan sapi yang digelar di Stadion R. Soenarto Pamekasan dengan menggunakan versi rekeng, yakni melukai sapi dengan paku untuk menambah kecepatan.

Kepala Bakorwil Madura, Asyhar mengatakan, tidak ingin memperdebatkan persoalan kekerasan kepada sapi. Sebab menurutnya kerapan sapi yang diakui adalah satu versi yakni versi rekeng.

“Tapi ini kan dinamika di lapangan yang harus kita lihat kondisi di lapangan,” kata Asyhar ditemui saat menghadiri kerapan sapi, Minggu (1/11/2015).

Dirinya mengaku akan berupaya mengurangi kekerasan sapi dengen berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk merumuskan kembali aturannya, namun harus dimunculkan kesepekatan baru dalam setiap pelaksanaan.

“Kami tidak melihat itu, kami bagaimana kerapan sapi lancar dan seluruh pemilik sapi sepakat,” imbuhnya.

Sementara lomba kerapan sapi Piala Presiden yang digelar di Stadion R. Soenarto Hadiwijoyo Pamekasan diikuti oleh 24 pasang sapi dari empat Kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Penulis : Fatahillah Kamali.           Editor : Altsaqib

Pos terkait