Bangkalan, maduracorner.com – Kompetisi musim 2015 tahun ini sudah di depan mata. Dan sebagaimana lazimnya setiap tahun, kompetisi ISL bakal diputar lebih awal daripada level kompetisi lainnya. Sebagaimana yang ditegaskan Sekjen PSSI Djoko Driyono, ISL akan mulai diputar pada minggu ketiga bulan februari oleh PT Liga Indonesia selaku pengelola.
Setelah itu, barulah kompetisi level di bawah ISL yang akan menyusul diputar. Yaitu Divisi Utama dan Liga Nusantara. Sementara khusus di pulau Madura, terdapat 4 tim yang akan berlaga di dua level kompetisi. Yakni Perssu Madura United dan Persepam Madura Utama akan bersaing di Divisi Utama. Sementara Persesa Sampang dan Perseba Bangkalan akan menapaki Liga Nusantara.
Jika Persesa Sampang dipastikan akan kembali mengikuti Liga Nusantara sebagaimana musim 2014 sebelumnya, nasib Perseba Bangkalan masih gelap. Hal ini dikhawatirkan akan bernasib sama seperti tahun 2014. Mereka membatalkan keikutsertaan mereka di kompetisi level terbawah sepakbola nasional tersebut tahun lalu.
“Sampai saat ini memang belum ada kabar kepastian dari pengurus Perseba maupun PSSI Askab Bangkalan. Kami tentu cemas dengan kondisi ini”,sesal Presiden K-Conk Jimhur Saros kepada maduracorner.com, minggu (1/2/2015) siang.
Pria yang baru terpilih sebagai Ketua PWI Bangkalan ini mengatakan, PSSI Askab Bangkalan sebaiknya mengambil inisiatif secepatnya terkait nasib Perseba. “Segera saja lakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Kami butuh kepastian. Karena sebagai komunitas supporter, kami tentu berharap Laskar Ke’ Lesap bisa segera bangkit lagi”,ucap Jimhur Saros.
Jimhur juga menegaskan, K-Conk siap mendukung sepenuhnya kiprah Perseba meski mereka harus menapaki dari level kompetisi terbawah lagi. “Tidak penting apa level kompetisinya bagi kami. Yang penting Perseba harus ikut kompetisi lagi tahun 2015 ini. Itu tak bisa ditawar!”,tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Perseba Bangkalan sempat berkiprah di kompetisi Divisi Utama. Mereka terakhir berkompetisi di level tersebut pada tahun 2013 lalu. Namun kekisruhan internal membuat nasib tim terlunta-lunta hingga akhirnya secara kontroversial berpindah kepemilikan dengan munculnya nama Vigit Waluyo sebagai pemilik klub. Vigit Waluyo sendiri merupakan salah satu pelaku sepakbola asal Sidoarjo.
Kondisi tersebut tidak berhenti disitu saja. Vigit Waluyo lalu menjual kembali status tim Perseba Bangkalan sejak akhir 2013 ke Samarinda dan berubah nama menjadi Pusam Borneo FC (PBFC). Setelah mengikuti kompetisi Divisi Utama 2014, PBFC pun berhasil promosi ke ISL mulai tahun 2015.
Bagimana nasib Perseba pasca perpindahan kepemilikan ke Vigit Waluyo? PSSI Askab Bangkalan sebenarnya sempat membuat tim baru sejak akhir 2013 setelah mendengar maneuver Vigit Waluyo tersebut. Tim Perseba Bangkalan yang baru lalu mengikuti kompetisi Divisi III 2013/2014 (musim terakhir sebelum dilebur jadi Liga Nusantara). Di ajang ini, Perseba Bangkalan meraih tittle juara kompetisi.
Sayang, carut marut internal kembali tak bisa dihindari. Sang juara Divisi III terakhir tersebut pun batal mengikuti Liga Nusantara 2014 lalu. “Kami sangat berharap, PSSI Bangkalan dan pengurus Perseba Bangkalan bisa memberikan kebanggaan lagi pada kota Bangkalan. Percuma memiliki stadion yang katanya mempunyai lapangan rumput kualitas nomer 1 jika tidak memiliki tim sepakbola!”,pungkas Jimhur dengan mimik kecewa. (mad)
Jika Persesa Sampang dipastikan akan kembali mengikuti Liga Nusantara sebagaimana musim 2014 sebelumnya, nasib Perseba Bangkalan masih gelap. Hal ini dikhawatirkan akan bernasib sama seperti tahun 2014. Mereka membatalkan keikutsertaan mereka di kompetisi level terbawah sepakbola nasional tersebut tahun lalu.
“Sampai saat ini memang belum ada kabar kepastian dari pengurus Perseba maupun PSSI Askab Bangkalan. Kami tentu cemas dengan kondisi ini”,sesal Presiden K-Conk Jimhur Saros kepada maduracorner.com, minggu (1/2/2015) siang.
Pria yang baru terpilih sebagai Ketua PWI Bangkalan ini mengatakan, PSSI Askab Bangkalan sebaiknya mengambil inisiatif secepatnya terkait nasib Perseba. “Segera saja lakukan pertemuan dengan pihak-pihak terkait. Kami butuh kepastian. Karena sebagai komunitas supporter, kami tentu berharap Laskar Ke’ Lesap bisa segera bangkit lagi”,ucap Jimhur Saros.
Jimhur juga menegaskan, K-Conk siap mendukung sepenuhnya kiprah Perseba meski mereka harus menapaki dari level kompetisi terbawah lagi. “Tidak penting apa level kompetisinya bagi kami. Yang penting Perseba harus ikut kompetisi lagi tahun 2015 ini. Itu tak bisa ditawar!”,tegasnya.
Sebagaimana diketahui, Perseba Bangkalan sempat berkiprah di kompetisi Divisi Utama. Mereka terakhir berkompetisi di level tersebut pada tahun 2013 lalu. Namun kekisruhan internal membuat nasib tim terlunta-lunta hingga akhirnya secara kontroversial berpindah kepemilikan dengan munculnya nama Vigit Waluyo sebagai pemilik klub. Vigit Waluyo sendiri merupakan salah satu pelaku sepakbola asal Sidoarjo.
Kondisi tersebut tidak berhenti disitu saja. Vigit Waluyo lalu menjual kembali status tim Perseba Bangkalan sejak akhir 2013 ke Samarinda dan berubah nama menjadi Pusam Borneo FC (PBFC). Setelah mengikuti kompetisi Divisi Utama 2014, PBFC pun berhasil promosi ke ISL mulai tahun 2015.
Bagimana nasib Perseba pasca perpindahan kepemilikan ke Vigit Waluyo? PSSI Askab Bangkalan sebenarnya sempat membuat tim baru sejak akhir 2013 setelah mendengar maneuver Vigit Waluyo tersebut. Tim Perseba Bangkalan yang baru lalu mengikuti kompetisi Divisi III 2013/2014 (musim terakhir sebelum dilebur jadi Liga Nusantara). Di ajang ini, Perseba Bangkalan meraih tittle juara kompetisi.
Sayang, carut marut internal kembali tak bisa dihindari. Sang juara Divisi III terakhir tersebut pun batal mengikuti Liga Nusantara 2014 lalu. “Kami sangat berharap, PSSI Bangkalan dan pengurus Perseba Bangkalan bisa memberikan kebanggaan lagi pada kota Bangkalan. Percuma memiliki stadion yang katanya mempunyai lapangan rumput kualitas nomer 1 jika tidak memiliki tim sepakbola!”,pungkas Jimhur dengan mimik kecewa. (mad)
Penulis: Mamad el Shaarawy