Mahasiswa Lurug Puskemas Pragaan Soal Dugaan Pungli

image

Sumenep, maduracorner.com- Belasan Mahasiswa yang mengatas namakan Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) luruk Puskesmas Pragaan, kedatangan mereka mempertanyakan dugaan pungutan liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum pegawai terhadap beberapa pasien.

Menurut Bisri selaku koordinator Mahasurya menyebut dengan anggaran yang mencapai Rp 17 miliyar tidak ada alasan pelayanan kesehatan masih dipungut biaya, apalagi sudah memenuhi persyaratan

“Saya sangat kecewa prilaku pegawai Puskesmas yang sangat beraninya menjual obat di dalam puskesmas yang sudah dilarang oleh Pemkab Sumenep, dalam pungutan dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan, apalagi Kabupaten Sumenep sudah menyediakan anggaran yang cukup fantastis untuk pelayanan kesehatan,” terang Bisri Gie Ketua Mahasurya.

Bisri mengaku kecewa dengan tidak ditemui pihak Kepala Puskesmas yaitu Susilo, padahal dirinya mengaku sangat ingin bertemu langsung dengannya untuk menyampaikan persoalan tersebut.

“Yang pasti kami sangat kecewa dengan tidak ditemui pihak Kepala Puskesmas, tadi kami hanya ditemui oleh Staf Pengaduan Masyarakat, dan Tata Usaha (TU) yang masih baru menjabat.

“Jadi kami tidak puas dengan audiensi ini, karena bukan Kepala Puskesmas langsung yang menemui kami untuk menjelaskan mengenai kasus ini,” tambahnya.

Lebih lanjut Bisri Gie mengaku apabila tuntutan pihaknya tidak dipenuhi dalam 1 bulan ini, pihaknya mengaku akan kembali lagi dengan melakukan aksi besar-besaran.

Sementara, Jhoni SW selaku Staf Pengaduan Masyarakat mengaku sangat merespon baik tuntutan para Mahasiswa.

“Dan ini merupakan tantangan Puskesmas kedepan untuk membaiki menjadi lebih baik. Mulai hari ini mengenai temuan tersebut kami akan koordinasi kebawah, dan secepatnya. Soalnya kami masih belum bisa memastikan temuan tersebut,” ujarnya.

Penulis : Ari.                                             Editor : Gebril

Pos terkait