Maduracorner.com, Bangkalan – Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melakukan penelitian terhadap makanan yang di duga menjadi penyebab keracunan massal ratusan santri pondok pesantren Syaichona Moh. Cholil, kelurahan Demangan, Bangkalan.
”Waktu kejadian di hari pertama kami langsung mengambil sampel makanan dan minuman yang diduga menjadi penyebab keracunan massal pada ratusan santri itu,” terang Kadinkes Bangkalan, Lily S Mukti, Minggu (16/09/2012).
dijelaskan Lily, semua semple makan dan minuman tersebut langsung di bawa ke laboratorium kesehatan daerah (Lakesda) Jawa Timur. Namun, hasilnya baru diketahui antara 4 hingga 5 hari. “Kalau kuman itu perlu dibiakkan jadi butuh waktu agak lama, serta kami juga mengambil sampel muntah dan diare yang di keluarkan pasien untuk di lakukan uji laboratorium sekarang tinggal nunggu hasilnya,” tukas Lily.
Lily menambahkan, untuk menangani pasien keracunan missal tersebut pihaknya mulai hari pertama sudah melakukan koordinasi dengan pihak terkait, seperti RSUD, kepolisian dan BPBD untuk memberikan pertolongan pertama di lokasi pondok. “Jadi kalau memang pasein itu masih bisa di tangani di tempat kami tangani, jika dalam beberapa jam kemudian belum ada reaksi, maka langsung kami rujuk ke Rumah Sakit,” kata Lily.
lebih Lanjut Lily menjelaskan, semua pasien yang tidak bisa di tangani di pondok tidak hanya di rujuk ke RSUD semua. Sebab, tempatnya juga tidak memungkinkan. Namun, sebagian juga di rujuk ke puskesmas-puskesmas asal pasien tersebut tinggal.
“Semisal pasien itu asal desa Bator, Klampis, Panyaksagan, kami rujuk ke Puskesmas Klampis, dengan di kirim melalui fasilitas mobil ambulace yang ada, selain itu juga untuk memudahkan para orang tua yang menjenguknya,” pungkas Lily. (mi/min)