Bangkalan, maduracorner.com – Berawal dari laporan warga Desa Bregeng Kecamatan Klampis Bangkalan tentang penemuan mata air di salah satu bekas galian batu kerikil, Tim Pemburu Air segera bergerak menuju titik lokasi yang dituju. Dengan berkekuatan 7 orang dan dibantu tenaga cadangan sebanyak 6 orang Tim Labang Bhutah, disambut langsung oleh pemilik lahan H. Hosin dan dipandu menuju lokasi mata air.
Suasana hangat sambutan ini tampak kental sekali penuh keramahan menyapa seluruh yang hadir. Tim inti pun serta Ardian Cokro sebagai operator detector dikomandani Suprayitno, bergerak sesuai dengan tugas dan fungsi masing. Meski cuaca agak panas, tapi hal itu tidak menyurutkan niat dan langkah untuk menemukan titip yang tepat demi kesejahteraan penduduk desa yang sering mengalami kekurangan air. Perlu diketahui harga air di desa Bragang mencapai Rp. 200 ribu per tangki plus ongkos kirim Rp. 50 ribu. Betapa mahalnya air bersih disini..
Setelah beberapa waktu, melalui perhitungan dari peralatan yang dibawa, maka disampaikanlah kepada pemilik lahan saran untuk membangun sebuah “embung” untuk menampung air tersebut yang kemudian dengan bantuan pompa air bisa disalurkan pada warga sekitar. H. Hosin kemudian mengajak seluruh peserta untuk istirahat dan makan siang di bawah rerimbunan pohon di tepi ladang ditemani semilir angin dan pemandangan yang tak kalah memukau.
Setelah santap siang, H. Hosin mengajak seluruh tim untuk mampir di kediamannya. Dan sesampai di rumahnya… Subhanallah… ternyata dia adalah Pengrajin Batu Akik…!!! Jenis Nagras khas desa Bragang Klampis. Seluruh Tim inti diberi batu akik sebagai cindera mata dan ucapan terima kasih dari para warga. Tampak bongkahan batu yang belum diolah serta beberapa butir akik terpampang di halaman. Bagi para penikmat akik, mungkin tempat yang jauh di pelosok ini akan menjadi surga batu akik. Hmmm… ada yang berminat….???
Penulis : Prabu Syafii
By : Jiddan