Menjamu Juara Bertahan ISL, PMU Takluk 0-2 Di Kandang Sendiri

Zainal Arif ditempel ketat Dodok Anang, SFC tak ingin permainan PMU berkembang. foto: krism/mc.com
Zainal Arif ditempel ketat Dodok Anang, SFC tak ingin permainan PMU berkembang. foto: krism/mc.com

 

PMU Takluk Oleh Juara Bertahan ISL | oleh : krism

Maduracorner.com, Bangkalan – Melakoni laga home pada pertandingan ke 107 dalam lanjutan ISL, Persepam Madura United (PMU) yang bermain di bawah dukungan ribuan penonton setianya langsung menampilkan permainan menyerang ke kubu Sriwijaya FC (SFC). Serangan demi serangan dilancarkan para pemain PMU, namun selalu kandas.

Sebaliknya, para punggawa SFC lebih memilih bermain sabar. Tim berjuluk laskar wong kito ini lebih konsentrasi menjaga stabilitas di lini tengah. Namun tak jarang pula, tim juara bertahan ISL menekan pertahanan PMU, meski awalnya didominasi melalui proses counter attack.

Peluang pertama didapat penyerang PMU, pada menit ke 13 aksi individu Osas Marvilious berhasil mengecoh dua pemain bertahan SFC. Namun sayang, tendangan striker andalan persepam ini masih melambung jauh di atas mistar gawang, Rivky kiper SFC.

Di menit ke-23, untuk kedua kalinya PMU kembali mendapatkan peluang gol melalui kapten Zainal Arif. Namun kemudian dianulir wasit karena Abo-panggilan Zainal Arif, karena hakim garis lebih dulu mengangkat bendera tanda offside.

Kegagalan yang bertubi-tubi untuk mengkonversi gol nampaknya memicu nafsu PMU untuk terus menekan SFC. Bukannya gol yang didapat, obsesi menyerang laskar sapeh kerap justru berbuah kelalaian. Karena terlalu asyik menyerang, gawang persepam nyaris kebobolan lewat serangan balik melalui aksi gesit striker SFC Tantan di menit 25, namun upaya itu masih bisa digagalkan karena tendangan kaki kiri Tantan mengarah tepat di pelukan kiper PMU Alvon. Kedudukan imbang tanpa gol ini bertahan hingga berakhirnya babak pertama.

Di babak kedua, Sriwijaya FC semakin memberanikan diri bermain lepas. Hampir setiap individu lini tengah dan depan skuad asuhan pelatih Kas Hartadi memaksimalkan perannya. Dominasi peran sang kapten Ponaryo Astaman dan striker pelapis Tantan, membuat kreatifitas serangan Sriwijaya FC lebih bervariasi. Tak pelak pada menit 56, kreativitas Tantan membongkar pertahanan Persepam nyaris berbuah gol, tendangan Sutan Sama yang berdiri bebas setelah menerima umpan silang mendatar dari Tantan, masih melebar di sisi kiri gawang Alvonsius Kelvan, kiper PMU.

Tiga menit berselang, aksi individu Tantan kembali memicu peluang bagi Sriwijaya. Umpan silang Tantan dari sisi kiri gawang PMU disambar heading keras center back SFC, Lee. Namun itu belum merubah angka papan skor, karena tandukan bek tengah Lee masih menyusur tipis diatas mistar gawang. Bahkan untuk kedua kalinya, proses yang sama juga dimanfaatkan Lee meski belum juga berbuah keunggulan.

Hingga akhirnya pada menit 62, kreasi Tantan berbuah manis. Umpan terobosan pemain SFC bernomor punggung 10 ini diterima baik oleh Hilton Morera yang kemudian merangsek masuk menuju areal kotak terlarang. Namun sayang, dia tak mampu menembus gangguan duo bek tengah Firly dan Ach. Rivai. Hingga kemudian bola liar hasil perebutan Firly dan Hilton Morer dicuri Ramdani Lestaluhu yang berdiri tanpa kawalan. Dengan leluasanya, striker SFC yang baru semenit menggantikan Fakhrudin ini langsung menjebloskan bola ke pojok sisi kiri gawang PMU. Skorpun baru berganti 0-1 untuk keunggulan tim tamu.

Sejak keunggulan ini, kesebelasan tim tamu semakin termotivasi. Aksi high skill individu nan variatif semakin mewarnai serangan laskar wong kito, julukan SFC. PMU sendiri bukan berarti tanpa perlawanan, hanya saja permainan mereka tidak bisa berkembang dan serangannya selalu kandas sebelum mencapai kotak terlarang Rivky Mokodompit, kiper SFC. Permainan mereka seolah-seolah mampu dibaca dengan baik oleh Ponaryo Dkk. Peluang terbaik PMU hanya diperlihatkan Zainal Arif, kapten sekaligus striker. Yang pertama melalui tendangan keras dari luar kotak penalti meski mampu ditepis oleh Rivky. Kemudian hasil sontekan kaki kiri yang mengecoh kiper SFC sehingga bola menggelinding masuk gawang. Namun gol PMU pada menit 87 itu kemudian dianulir karena Zainal lebih dulu berda dalam posisi Offside.

Tak ayal, berbagai peluang yang membahayakan gawang laskar sapeh kerap sering diciptakan laskar wong kito. Hal itupula yang membuat naik pitam Alvon, karena kelalaian pemain belakang PMU memaksanya kerap berjibaku dengan trio striker, Tantan, Hilton dan Lestaluhu.

Puncaknya, memasuki masa injury time, lagi-lagi Tantan berbuat ulah. Dengan aksi individu yang lincah nan gesit, dia berhasil melewati dua pemain dari kiri area pertahanan PMU. Dan berhasil menggetarkan jala gawang PMU setelah bola tendangan kaki kanannya yang meluncur deras ke sisi kiri pojok tak mampu digapai Alvon. Skor pun berubah menjadi 0-2 untuk kemenangan SFC  hingga tak lama kemudian wasit asal Bandung, Thoriq M. Alkatiri meniupkan peluti panjang.(krs)

 

Pos terkait