Masyarakat dinilai sudah terlatih | Oleh : Mustofa El Abdy
Maduracorner.com, Pamekasan – Jelang pelaksanaan Pemilihan Presiden, riak-riak persaingan mulai muncul di Pamekasan. Buktinya Pamekasan menjadi kabupaten pertama yang menjadi tempat beredarnya tabloid “Obor Rakyat” yang dinilai memuat konten black campaign itu.
Selain beredarnya Tabloid Obor Rakyat hingga muncul media tandingan yakni Majalah “Tabayyun”. Juga muncul perselisihan antara tukang becak karena beda dukungan. Bahkan karena sering menjelek-jelekkan, perselisihan berujung pertengkaran meski dalam skala kecil.
Selain persaingan diatas, persaingan bisa dilihat dari baliho masing-masing calon yang mulai menyasar ke pedesaan. Bahkan mereka saling adu ukuran Baliho mulai dari ukuran sedang hingga ukuran paling besar.
Namun bagi Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii hal demikian bukanlah masalah serius. Bahkan syafii tidak mempersoalkan persaingan tersebut asal tidak memanas. Orang nomer satu di Pemkab Pamekasan tersebut juga mengklaim masyarakatnya sudah terlatih sehingga tidak mungkin memanas.
“Hangat-hangat sedikit tidak apa-apa lah, tapi jangan panas. Tapi saya yakin, masyarakat hanya sekedar hangat dan tidak sampai panas. Karena masyarakat kita sudah terlatih,” cetus Syafii.
Apalagi lanjut Syafii Pemilihan presiden tidak sama dengan pilkades, Pilkada, Pileg maupun Pilpres yang cenderung keras. Tapi pilpres justru akan lebih lembut. Karena gesekan dibawah tidak terlalu besar.
“Biasanya, Pilpres ini tidak seperti Pilkades, Pilkada, Pileg. Pilgub dan Pilpres ini biasanya lebih soft, mudah-mudahan ini bisa terjaga sampai sekarang,” tambah syafii
Namun demikian Syafii tetap mengajak masyarakat agar sama-sama menggunakan hak pilihnya sesuai dengan pilihan masing-masing. Tidak saling memojokkan dan tidak saling menjelek-jelekkan.(top/lam)