“NU Pelan-pelan Kehilangan Roh Jihadnya”

Gus Sholah (tengah memegang mikrofon) memberikan keterangan pers kepada awak media di Media Center Muktamar ke 33 Nu di Jombang, Minggu (2/8/2015).
Gus Sholah (tengah memegang mikrofon) memberikan keterangan pers kepada awak media di Media Center Muktamar ke 33 Nu di Jombang, Minggu (2/8/2015).

JOMBANG, Maduracorner.com – Pengasuh pondok pesantren (Ponpes) Tebuireng Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah mengatakan saat ini NU mulai kehilangan roh jihadnya.

Gus Sholah mengatakan hal tersebut lantaran banyak pihak dinilai memanfaatkan NU untuk kepentingan politik.

“NU pelan-pelan kehilangan roh jihadnya,”paparnya saat menggelar konferensi pers di Media Center Muktamar ke-33 NU, Minggu (2/8/2015).

Muktamar ke-33 NU yang berlangsung di Jombang kali ini juga tidak luput dari kepentingan politik.

Gus Sholah menyayangkan pihak-pihak yang memanfaatkan muktamar untuk kepentingan pribadi.

Ia menghimbau siapapun bisa memberikan manfaat untuk NU, bukan memanfaatkan NU.

“Yang jelas, banyak orang bertanya. Ini Muktamar NU atau Muktamar PKB?” ucap pria kelahiran 11 September 1942 itu.

Gus Sholah mengutarakan pragmatisme mulai menampakkan dirinya di NU. Maka pragmatisme itu mesti dilawan agar roh NU sebagai Ormas tidak pudar.

NU memang tidak bisa dilepaskan dari politik. Organisasi itu pernah menjadi partai politik sebelum kembali menjadi organisasi masyarakat lagi.

Beberapa tokohnya kemudian mendirikan partai politik sendiri dengan membawa nilai-nilai NU.

“Kalau pragmatis, masuklah ke partai. Jangan di NU,” tegasnya.

Penulis: Benni Indo
Editor: Titis Jati Permata
Sumber : SURYA.co.id
By : Jiddan

Pos terkait