Ketua Panwas Akui Tak Gentar Ancaman tersebut | oleh : teguh
maduracorner.com, Sumenep – Ketua Panwaslu kabupaten Sumenep, Zamrud Khan, mengaku kebanjiran ancaman teror dan intimidasi dari sejumlah orang tak dikenal. Ancaman itu berkaitan dengan tuntutan rekapitulasi ulang pada salah satu tempat pemungutan suara (TPS) yang tidak dikabulkan oleh Panwaslu.
“Belakangan ini kami sering mendapat ancaman teror dari oknum caleg dan pendukungnya, yang gagal meraih kursi, kami diancam akan dibunuh, karena tidak merekomendasi penghitungan ulang. Mereka meneror kami lewat SMS,” tutur Zamrud khan Kamis (24/4) siang tadi.
Kata Zamrud, ancaman itu datang saat setelah rekapitulasi penghitungan suara ditingkat Kabupaten dinyatakan selesai. Banyak caleg dari parpol tertentu yang merasa kecewa terhadap perolehan suaranya yang mengaku ada kecurangan yang dilakukan penyelenggara pemilu maupun sesama calegnya.
“Ancaman itu muncul karena caleg tidak terima dengan hasil suaranya, mereka melaporkan ke Panwas agar ditindak lanjuti dan jika tidak, mereka mengancam akan melakukan tindakan anarkis seperti membunuh anggota panwas,” katanya.
Kendati ancaman teror begitu gencar, Zamrud menegaskan bahwa dirinya tidak gentar menghadapi itu. Dan itu juga tidak mempengaruhi Panwaslu dalam menjalankan fungsinya. “Kami pasti akan menindak lanjuti setiap laporan yang masuk, jika memang ada indikasi pelanggaran dan bukti-buktinya kami anggap cukup, sudah pasti kami rekomendasi, apapun masalahnya,” imbuhnya.
Dia juga menguraikan, laporan yang masuk akan dipelajari dan dianalisa bersama gakumdu dan hasilnya menjadi dasar panwaslu untuk mengeluarkan rekomendasi terkait laporan tersebut. “Jika memang buktinya sudah dianggap cukup oleh Gakumdu yang terdiri dari kepolisian, Kejaksaan dan Panwas sendiri, ya kami rekom laporan itu,” pungkasnya.(tgh/krs)