Pasien Program UHC di Puskesmas Blega Membludak

Caption: Masyarakat antri berobat di Puskesmas Blega.

BANGKALAN, Maduracorner.com, Pasien di Puskesmas Blega membludak pasca pemerintah Bangkalan terapkan program pelayanan jaminan kesehatan Universal Health Coverage (UHC). Hal itu diketahui anggota Komisi D DPRD Bangkalan, H. Subaidi saat melakukan inpeksi mendadak (Sidak) di Puskesmas Blega, Senin, (19/12/22). 

Penerapan UHC oleh pemerintah Kabupaten Bangkala tidak salah lantaran bisa menarik perhatian masyarakat untuk berobat di Puskesmas. Seperti halnya di Puskesmas Blega.

Bacaan Lainnya
umroh

“Rawat jalan diatas lima puluh bahkan pernah sampai seratus pasien. Sementara pasien rawat inap sekitar tiga puluh pasien,” kata Kepala Puskesmas Blega, Siti Safitri Mulita.

Menurut Safitri, sebelum penerapan UHC pasien tidak membludak seperti saat ini sehingga jika dibanding sebelum UHC maka lebih dari dua ratus persen. 

Akibatnya, dampak membludaknya pasien di Puskesmas Blega tersebut, menurut Siti Safitri Puskesmas Blega mengalami kekurangan stok obat. Sehingga pihaknya mengaku melakukan langkah-langkah kongkret untuk mememunuhi kebutuhan obat. Seperti meminta bantuan suply obat dari Dinas Kesehatan Bangkalan.

“Karena penerapa UHC hanya baru berjalan dua bulan setengah jadi memang kita tidak anggaran obat. Dan kebutulan kami tidak ada anggaran untuk obat tapi kami pastikan stok obat bisa bertahan hingga akhir bulan. Karena kita dibantu oleh Dinas Kesehatan,” terangnya.

Sementara itu, Anggota Komisi D, H. Subaidi meminta seluruh tenaga kesehatan di Puskesmas mempehatikan pelayanan kepada masyarakat. Dia mengatakan, jangan sampai program UHC buruk dimata masyarakat lantaran pelayanannya buruk.

“Kita melakukan pemantauan dilapangan apakah program UHC berjalan dengan baik. Kita dengarkan langsung dari masyarakat yang berobat. Dan ternyata pasien di Puskesmas Blega membludak, disini masyarakat benar-benar memanfaatkan program UHC ini,” ujarnya.

Meski demikian, Politisi Partai Hanura ini mendorong Dinas Kesehatan gerak cepat memantau kekurangan obat di puskesmas. 

“Kita dapati pasien membludak di puskesmas blega ini. Sehingga kata Kapus kekurangan stok obat. Jadi kami meminta Dinas Kesehatan aktif monitoring dan segera penuhi puskesmas yang kekurangan obat. Agar kesehatan dan keselamatan masyarakat Bangkalan terjamin,” pungkasnya.

Pos terkait