Minim Pengguna Jasa, ASDP Merugi 8 M
Maduracorner.com, Bangkalan – Tidak adanya solusi dari Pemerintah Bangkalan, terkait nasib pelabuhan Kamal membuat PT. ASDP (Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan) mengancam akan melakukan penutupan dengan tidak mengoperasikan armada kapal. Pasalnya, sebagai pengelola merasa tidak sanggup lagi jika setiap tahunnya selalu menanggung kerugian hingga miliaran rupiah. Apalagi, kondisi pelabuhan semakin memprihatinkan.
PT. ASDP sebagai pengelola pelabuhan Kamal harus menanggung kerugian sebesar Rp 8 miliar, akibat sepi dan minimnya pengguna jasa penyeberangan. Diperparah, tidak ada solusi konkrit dari Pemerintah Bangkalan untuk menyelamatkan pelabuhan yang berada di ujung kebangkrutan.
“Pemerintah seharusnya tegas, kalau mau ditutup ya ditutup saja sekalian. Jangan dibiarkan semakin tidak jelas. Kami akan melihat dalam semester ini, jika masih tetap tidak ada perubahan, kami akan tutup. Alternarifnya, pengendara roda dua dan Bus itu harus lewat pelabuhan,” tegas Supervisi Operasional PT. ASDP, Khairil Anwar.
Menanggapi permasalahan tersebut, ketua komisi A DPRD Bangkalan Syafiuddin Asmoro mengaku prihatin terhadap nasib pelabuhan yang sempat menjadi kebanggaan warga Bangkalan tersebut. Pihaknya, berjanji akan memanggil semua stake holder untuk membicarakan permasalahan yang tergolong rumit itu. Sebab, keberadaan pelabuhan tetap menjadi kebutuhan, sebagai penunjang mobilisasi aktivitas warga setempat.
“Ini merupakan permasalahan serius yang harus mendapatkan jawaban. Apapun alasannya keberadaan pelabuhan tetap menjadi kebutuhan. Jangan sampai ditutup, akibat kerugian yang timbul, karena kalau sampai ditutup para pejalan kaki itu mau lewat mana jika mau ke Surabaya?” ujar Syafiudin.
Menurutnya, pelabuhan Kamal disamping sebagai penyebrangan umum juga bisa dijadikan areal pariwisata agar tetap bisa bertahan. Ketersediaan tempat wisata tersebut, dapat dimungkinkan memancing minat warga untuk meramaikan kembali suasana pelabuhan yang kehilangan penggemarnya. Dengan catatan Pemkab setempat benar-benar memiliki keseriusan dalam menanggulangi masalah ini.
“Jadi kami akan memanggil semua pihak terkait agar dapat segera tertasi. Jika dirasa sangat perlu kami akan bentuk panitia khusus (Pansus) dalam menangani permasalahan pelabuhan Kamal,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan Eddy Moeljono mengungkapkan, pengalihan kembali jalur angkutan ke Pelabuhan Kamal merupakan langkah mundur. Apalagi, menggunakan jembatan semakin mempersingkat jarak tempuh Madura-Surabaya.
“Waktu tempuh ke Surabaya menjadi singkat ketika ada Suramadu. Tapi itu tergantung masing-masing pengendara,” ungkapnya.
Ia menambahkan, upaya pengalihan kembali jalur roda dua atau bus angkutan umum tidak bisa dilakukan Pemkab Bangkalan tanpa melibatkan Pemprov Jatim.(nzm/krs)