Pendamping PKH di Sumenep Diduga Melakukan Pungli

Mahasiswa ketika mendatangi kantor Dinsos Sumenep. (FOTO: Sai)
SUMENEP, MADURACORNER.COM-
Sejumlah mahasiswa, yang tergabung dalam Lingkar Intelektual Mahasiswa (Lima) Sumenep, Mendatangi Kantor Dinas Sosial Kabupaten setempat, Kamis (9/8/2018) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kedatangan mahasiswa ini, melaporkan beberapa temuan yang diduga dilakukan oknum pendamping PKH di lapangan. Di antaranya, terdapat oknum pendamping PKH rangkap jambatan, melakukan pungutan liar (Pungli), dan mendaftar sebagai Bakal Calon Legislatif, dan sebagai anggota Petugas Pemungutan Suara (PPS).

“Untuk pendamping yang diduga melakukan pungli kepada penerima PKH berkisar Rp 25 ribu, hingga Rp 100 ribu,” ungkap Kordinator Mahasiswa, Sofyan, Kamis (9/8/2018).

Sofyan mendesak pihak Dinsos agar segera bertindak menindaklanjuti hasil temuan itu, “Sebab dalam aturan tidak ada penerima membayar kepada pendamping, akan tetapi pendamping melakukan pungutan dengan alasan tidak jelas,” katanya.

Koordinator Kabupaten (Koorkab) PKH Kabupaten Sumenep Agus Budi Mulyo menjelaskan, mengenai dugaan adanya pungli pihaknya segera akan melakukan tindakan turun ke lapangan untuk memastikan kebenaran temuan mahasiswa.

“Pungli tidak dibenarkan dalam aturan atau tidak punya dasar pendamping melakukan pungli,” terangnya.

Sedangkan untuk yang pendamping PKH mendaftar Bacaleg, pihaknya menunggu sampai Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan Daftar Calon Tetap (DCT), jika ditemukan maka akan dilakukan tindakan.

“Begitu dia sudah DCT maka secara automatis akan putus kontrak, karena sudah resmi menjadi Caleg.” tandasnya.(*)

Penulis: Sai

Editor: Ahmad

Pos terkait