Maduracorner.com, Bangkalan-
Petugas nikah (penghulu) saat ini sangat kurang di setiap daerah di tanah air. Sampai ini belum ada rekrutmen tenaga penghulu. Sementara orang yang akan melakukan pernikahan yang sah secara agama dan negara, terus bertambah.
“Kami mengakui kekurangan tenaga penghulu hampir terjadi di semua daerah termasuk di Jawa Timur. Ini memang menjadi permasalahan di setiap KUA. Karena tenaga terbatas sedang orang menikah hampir setiap hari,” kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Propinsi Jatim, H Sudjak,MAg, kemarin di Bangkalan.
Dikatakan sampai sekarang di kementerian agama belum ada pengambilan penghulu. “Saat ini masih menunggu regulasi di pusat. Sedang regulasi yang lama dibuat pada tahun 2004,” ungkapnya.
Bagaimana untuk mengatasi kekurangan tenaga yang kurang, katanya memanfaatkan tenaga yang ada. “Terpaksa tenaga yang ada dimanfaatkan semaksimal mungkin. Ya harus antrean untuk bisa dilayani. Habis ada 40 orang yang harus dinikahkan di suatu kecamatan sedang tenaga penghulu hanya dua orang, gantian. Petugasnya bisa capek,’ ujarnya.
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bangkalan, Drs H Moh. Amin, M.Ag. Kalau di Bangkalan masih kurang 20-an tenaga penghulu. Dari 18 kecamatan yang ada, baru ada penghulu 13 kecamatan, sedang yang lima kecamatan belum ada.
“Padahal setiap KUA setidaknya ada dua orang penghulu. Jagi kurang banyak tenaga itu. Sedang setiap hari rata setiap KUA menikahkan 18 orang. Dan tidak mudah untuk bisa menjadi penghulu, karena syaratnya harus bisa baca Kitab Kuning,” ungkapnya. (Jon).