Pengusaha Konveksi Keluhkan Kenaikan Tarif Listrik

image
Pengusaha Konveksi

Pamekasan, Maduracorner.com – Pengusaha konveksi atau tukang jahit di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur mengeluhkan kenaikan tarif listrik 1.300 volt ampere karena membebani biaya produksi.

Menurut Hafad, salah satu pengusaha konveksi di Jalan Cokroatmojo Pamekasan, seluruh peralatan yang digunakan di tempat usahanya menggunakan listrik, sehingga kenaikan tarif listrik sangat membebani.

“Kami sangat kecewa lah dengan kenaikan tarif listrik karena sangat berpengaruh terhadap usaha saya,” kata Hafad kepada awak media, Sabtu (5/12/2015).

Dikatakan Hafad, dirinya juga menyayangkan karena kenaikan tarif tersebut minim sosialisasi sehingga dirinya juga tidak bisa memberitahu kepada pelanggan. Ditambah lagi biaya bahan konveksi juga naik.

“Andaikan ada sosialisasi, jauh-jauh hari sudah bisa saya sampaikan kepada pelanggan untuk menaikkan ongkos jahit,” imbuhnya.

Dikatakan Hafad, ongkos menjahit celana Rp. 60 ribu per potong, sementara ongkos menjahit kemeja dari Rp. 45 ribu sampai Rp. 100 ribu. Dia berencana menaikkan ongkos menjahit Rp. 10 ribu perpotong.

“Kami masih mempertimbangkan untuk menaikkan ongkos menjahit atau tidak. Rencananya Rp.10 ribu perpotong,” imbuh Hafad.

Dia juga kecewa karena selama ini Perusahaan Listrik Negara (PLN) hanya terkesan tegas saat pelanggan nunggak. Sementara jika ada gangguan seperti pemadaman listrik tidak segera ditangani.

“Bayangkan kalau terjadi pemadaman listrik 1 jam saja, saya sebagai penjahit rugi besar. Sementara itu tidak segera ditangani,” pungkasnya.(*)

Reporter : Fatahillah Kamali.         Editor : Altsaqib

Pos terkait