Massa ATKI blokir jalan | Oleh : Akhmad

Maduracorner.com,Sumenep– Memperingati hari buruh Se-dunia atau yang dikenal dengan Mayday, Puluhan aktifis dari Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia (ATKI) Kabupaten Sumenep, Rabu (01/05) menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD Sumenep, sambil membawa beragam poster protes, mereka menilai masih marak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada buruh dan lebih berpihak pada pemodal.
“Tepat di Hari Buruh Internasional ini, kami mengingatkan kembali gerakan buruh. Kami ingin mengobarkan semangat para buruh, untuk menggencet kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada buruh,” kata Korlap Aksi, Effendy.
Menurut Effendi, dalam peringatan Mayday tahun 2013 ini para buruh di Madura menuntut agar pemerintah di setiap kabupaten melalui dinas terkait. menyetop perampasan upah, tanah, dan kerja. Sebab di Madura sampai saat ini lapangan pekerjaan tergolong sulit, dan jangan ditambah lagi dengan beragam perasalahan upah. “Jangan makin persulit nasib para buruh,” unkapnya.
Lebih lanjut Effendy mengatakan, buruh sebagai manusia, seharusnya dimanusiakan, akan tetapi pada kenyataannya, banyak buruh yang tidak diperlakukan manusiawi. Bahkan para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri masih kerap mendapat penyiksaan, dan tidak ada respon pemerintah. “Tidak ada kebebasan berserikat bagi para buruh. Tidak ada kemerdekaan mengungkapkan pendapat,” tandas Effendy.
Dalam aksi damai tersebut sempat terjadi ketegangan antara para pengunjuk rasa dengan aparat kepolisian saat Para pengunjuk rasa tiba-tiba memblokir jalan Trunojoyo depan gedung DPRD dengan tidur terlentang di tengah jalan. Hal tersbut dilakukan pengunjuk rasa karena tidak ada satupun Anggta Dewan yang keluar menemui mereka. “Kami ingin bertemu wakil rakyat, untuk menyuarakan aspirasi kami tentang nasib para buruh. Tapi ternyata anggota dewan justru tidak ada di tempat. Kami kecewa dengan ulah wakil-wakil rakyat,” teriak pengunjuk rasa.(akh/min)