
Pamekasan, Maduracorner.com – Sedikitnya 50 mahasiswa baru (Maba) STAIN Pamekasan berunjuk rasa di depan rektorat kampus setempat karena tidak setuju dengan pelaksanaan Orientasi Pengenalan Akademik (OPAK).
Pasalnya dalam pelaksanaan OPAK, mahasiswa baru terutama peserta putri dipaksa untuk membuka jilbab dengan dalih ingin mengecek rambut mahasiswi apakah dipasangi pewarna rambut atau tidak. Padahal itu. dianggap melanggar kode etik kampus.
“Saya sebagai peserta OPAK tidak suka dengan cara itu (membuka jilbab.red) karena hal itu jelas melanggar,”. Kata Nurul Fawaid selaku korlap aksi, Kamis (20/8/2015).
Dikatakan Fawaid, permintaan membuka jilbab dengan paksa tersebut dilakukan oleh badan penegak disiplin (BPD). Bahkan BPD yang putra ikut menyuruh dan menyaksikan saat sejumlah mahasiswi membuka jilbab untuk diperiksa rambutnya.
“Yang melakukan pembukaan jilbab adalah badan penegak disiplin. Semua mahasiswi diminta membuka jilbabnya,” sambungnya.
Sementara itu, Pembantu Ketua III STAIN Pamekasan, Atiqullah mengaku akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan OPAK tersebut bersama dengan kepanitian.. “Nanti kita evaluasi dengan panitia,” janjinya.
Penulis : Fatahillah Kamali。 Editor : Altsaqib