
Bangkalan, maduracorner.com – Masalah kemanusiaan Muslim Rohingya yang kini ditampung sementara di Aceh, terus dicarikan jalan keluarnya oleh pemerintah. Salah satunya yakni, menjadikan pondok pesantren sebagai bapak asuh khusus bagi anak-anak muslim asal Myanmar tersebut.
Hal ini dinyatakan oleh Menteri Sosial Khofifah Indah Parawangsa saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Anwar, desa Patereman Kecamatan Modung, minggu (7/6/2015) kemarin. Ia mengatakan, sejumlah alternatif untuk menangani para pengungsi muslim rohingya tersebut memang masih dibicarakan dengan negara-negara tetangga. Baik dengan Malaysia maupun Thailand yang juga kedatangan para pengungsi Muslim Rohingya.
Khusus untuk anak-anak muslim Rohingya utamanya yang berstatus anak yatim piatu, pihak Kementerian Sosial akan menggandeng pondok-pondok pesantren untuk mengasuh mereka. Alternatif ini pun sudah dibicarakan dengan Kementerian Luar Negeri RI serta Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Ini sudah kami bicarakan langsung dengan Kemenlu RI serta bapak Wakil Presiden. Tapi alternative ini diutamakan atau dikhususkan untuk anak-anak yatim piatu”,jelas Khofifah.
“Kenapa pondok pesantren? Karena memang para pengungsi Rohingya ini memang muslim 100%. Jadi diharapkan, upaya pengasuhan anak-anak pengungsi ini akan lebih mengena dibawah pengasuhan pondok pesantrean”,tambahnya.
Bahkan menurut Khofifah Indar Parawangsa, belasan pondok pesantren termasuk ponpes di Aceh sudah menawarkan diri langsung pada pemerintah untuk mengasuh serta menampung anak-anak muslim Rohingya ini. “Kami sudah mendapat tawaran langsung dari pondok pesantren terkait hal ini. Jadi sambutannya luar biasa. Alhamdulillah”,tuturnya sambil tersenyum.
Menurut data Kemensos RI yang diterima maduracorner.com, terdapat sekitar 231 anak muslim Rohingya yang statusnya yatim piatu. Mereka kini sedang berada di sejumlah penampungan di Aceh. (mad)
Penulis: Mamad el Shaarawy