
Jasa Blantik Pasar Hewan | Oleh:Aryan
Maduracorner.com,Bangkalan – Siapa sangka, obyek pencaharian sebagai perantara atau jasa blantik pedagang sapi cukup menjanjikan. Seperti yang terlihat di pasar hewan Blega, para penjual jasa yang memediasi pedagang dengan pembeli sapi ini bisa menghasilkan ratusan ribu perhari, dengan asumsi upah antara Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu per ekornya.
“Rata-rata perekornya saya mendapat upah atau imbalan jasa dari pemilik sapi antara Rp 50 ribu hingga Rp100 ribu, bahkan bisa lebih,” ujar Ismail, blantik sapi asal desa Blega kecamatan Blega, Senin (6/5).
Tak ayal, profesi ini lumayan diminati. Buktinya, di pasar hewan itu Ismail menyebut sedikitnya ada 10 orang rekannya yang melakoni profesi erupa. Mereka aktif tidak hanya pada hari pasaran saja, terkadang order juga datang dari kolega yang meminta jasanya secara pribadi kerumah. Tentunya untuk minta tolong supaya sapinya cepat laku terjual.
Dia kemudian menceritakan, profesi yang digelutinya itu sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. Bukan sekedar kecakapan dan keahlian saja untuk mengkondisikan agar sapi tersebut cepat laku terjual, tapi kepercayaan dari klien menjadi kunci utama untuk bisa sukses dan survive melakoni profesi itu. Artinya, stempel kredibilitas dari para klien (pemilik sapi) itulah yang akhirnya mampu membuat profesi Blantik ini bisa bertahan atau bahkan diwariskan secara turun temurun.
“Sebagai seorang perantara, harus mengenal soal hewan dan pinter menaksir harga sapi yang hendak dijual, makanya banyak yang memakai jasa kami. Rata – rata dalam setiap hari pasaran, penghasilan kami per-orang bisa mencapai antara Rp 300 ribu-Rp.400 ribu.
Menanggapi itu, kepala Pasar Hewan Kecamatan Blega, Ludfi mengaku membenarkan banyaknya profesi Blantik dagang sapi di lingkungan kerjanya. Meski begitu, dia tidak pernah mempersoalkan karena itu mutlak urusan pribadi pemilik sapi dengan Blantik. “(Lagipula) tugas saya hanya sebatas menarik retribusi,” pungkas Ludfi. (yan/krs)