Program Listrik Desa Di Bangkalan Belum Optimal

100 dusun lebih Belum nikmati penerangan Listrik   | oleh : A.Shohib

 

seorang petugas PLN melakukan pemasangan instalasi-jaringan-listrik - foto : ilustrasi/MC.com
seorang petugas PLN melakukan pemasangan instalasi-jaringan-listrik – foto : ilustrasi/MC.com

Maduracorner.com, Bangkalan- program listrik desa di kabupaten bangkalan belum optimal, buktinya sampai saat ini masih ada sebanyak 100 dusun di kabupaten Bangkalan sampai saat ini belum terjangkau penerangan listrik, hal itu disebabkan karena belum ada jaringan listrik ke ratusan dusun tersebut. “Kalau 100 dusun lebih yang belum tersentuh penerangan listrik,” kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bangkalan, Moh Fachri, Kamis (23/01).

Dijelaskan dia, untuk memastikan berapa dusun yang belum terjangkau penerangan listrik, pihaknya saat ini terus melakukan survey dan pendataan. “Kemarin kami melakukan pendataan di Dua kecamatan yaitu kecamatan Tanah Merah dan Kwanyar, di dua kecamatan ini. Masih banyak kampung atau dusun yang belum terjakau penerangan salah satunya adalah  dusun kualas desa ketetang kecamatan Kwanyar,” jelasnya.

Lebih lanjut Moh Fachri menjelaskan, untuk mengurangi dusun yang belum teraliri penarangan listrik itu, se tiap tahun pihaknya membangun jaringan listrik minimal 5 dusun melalui program Listrik Desa. “Jadi  setiap tahunnya kami upayakan  5 dusun bisa terbangun jaringan,” katanya.

Pada tahun  2013 lalu kata Fachri, Dinas Pertambangan dan energi membangun jaringan listrik di desa Kramat kecamatan kota, desa Galis dajah, durin Barat, Kanagarah dan  Genteng kecamatan Konang. “Untuk di Tiga desa itu kita hanya mendirikan tiangnya saja  dan Insya Allah pada tahun anggaran ini akan saya lanjutkan” tuturnya.

Bagi dusun yang tidak bisa di bangun jaringan listrik PLTN, dusun tersebut bisa menikamti listrik dengan program listrik tenaga Surya (PLTS). “Kalau yang PLTS itu di desa Bandang Bajah kecamtan Tanjung Bumi dan  Tlokoh kecamatan kokop, desa Bantian kecamatan Sepulu, karena desa itu  tidak bisa di lalui jaringan PLN,” pungkas Fachri (shb)

Pos terkait