Maduracorner.com,Sampang- sedikitnya 1.000 orang Petani Garam kabupaten Sampang melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD setempat. Ribuan petani garam kesal, karena garam rakyat tidak terbeli pada musim panen tahun ini. Saking kesalnya mereka membuang lima truk garam di jalan raya kota Sampang.
Aksi buang lima truk garam itu sebenarnya sudah dicegah oleh polisi, akan tetapi mereka tidak mengubris larangan itu, lima truk garam terus dihamburkan oleh petani disepanjang jalan menuju kantor DPRD Sampang.
Aksi menghamburkan lima truk garam itu membuat jalan kota Sampang penuh dengan garam. Namun hal itu tidak membuat para petani garam dia, sebab mereka sudah sangat kesal, karena hingga saat ini pemerintah tetap bungkam dan garam import asal India tetap masuk tanpa terkendali ke beberapa daerah di Indonesia.
Salah seorang pedagan Garam, H Taufik mengatakan, aksi menghamburkan lima truk garam yang dilakukan para petani ini sebagai bentuk peringatan terhadap pemerintah yang sampai saat ini belum mengambil sikap yang tegas. “Ini bertujuan mendesak pemerintah agar menindak tegas pengusaha yang menyalah gunakan tata niaga garam import apalagi saat ini harga garam rakyat sangat murah,” kata H Taufiq.
Setibanya di depan gedung DPRD Sampang, lagi-lagi petani membuang satu dump truk garam kualitas bagus. aksi ini sempat di halangi polisi, namun petani tetap bersikeras membuang garam karena sudah tidak laku di jual. Hingga berita ini diturunkan seribu petani masih mengepung Gedung DPRD Sampang. (ari/min)