Bangkalan, maduracorner.com – Kasus kejahatan seksual terhadap H (13) warga Desa Kumpol, Kecamatan Geger membuat prihatin sejumlah pihak. Apalagi, gadis ingusan ini diperkosa secara bergiliran oleh 11 orang di sebuah perbukitan, Minggu (7/2/2016) lalu.
“Kami sangat prihatin atas nasib yang dialami korban. Kami akan beri pendampingan agar korban tidak mengalami trauma secara psikis,”ujar Ketua Pusat Pelayanan Terpadu (PTT) Penanganan Kekerasan Pada Perempuan dan Anak Kabupaten Bangkalan, Nadifatul Qudsiyah kepada maduracorner.com, Jum’at (19/2/2016).
Istri wakil bupati Bangkalan ini menyatakan, korban butuh pendampingan khusus agar bisa kembali pada kondisi normal. Terutama, memberi motivasi bahwa masa depannya masih panjang. “Pendampingan ini sifatnya konseling dilakukan secara intens bukan rehabilitasi. Sebab, kami tidak punya selter,” ucapnya.
Menurutnya, salah satu jalan keluar agar korban bisa kembali dalam kehidupan normal dengan melanjutkan jenjang pendidikan. Sebab, korban selama ini putus sekolah karena keterbatasan ekonomi.
“Nanti kami rekomendasikan agar korban bisa melanjutkan pendidikannya di pesantren. Kami juga akan mengawal kasus ini sampai tuntas,”paparnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Adi Wira Prakasa menyatakan sudah mengantongi identitas 9 pelaku pemerkosaan yang belum tertangkap. “Pelaku berjumlah 11 orang. Dua orang sudah kami amankan, sedangkan sembilan orang menjadi target operasi kami,” ucap mantan Kapolsek Arosbaya ini. (her/mad)
Penulis: Heriyanto Ahmad
Editor: Mamad el Shaarawy