RAMPA’ NAONG, BÂRINGÈN KORONG, ADHUNGKET ROMAN

rampak naong
Serial Falsafah Orang Madura (Bagian I) | Oleh : Adrian Pawitra
RAMPA’ NAONG, BÂRINGÈN KORONG, ADHUNGKET ROMANTerjemah bahasa Indonesianya adalah : rindang teduh, beringin kurung, bertongkat jerami. Sebuah falsafah yang melukiskan pohon beringin yang rindang, yang berakar kuat, batang yang kokoh dengan rimbunnya daun yang membuat teduh. Falsafah kuno orang Madura ini mempunyai makna : “Sempana keberkatan dengan anak cucu dalam kemakmuran dan kesejahteraan sampai hari tua”, menggambarkan kehidupan orang Madura yang mendapatkan keberkahan, mendambakan hidup damai dalam keluarganya, membesarkan dan mencetak anak-anaknya untuk menjadi orang yang berhasil dalam pendidikan dan ekonomi, sehingga sempurnalah kehidupannya sampai menjelang akhir hayatnya.

Pos terkait