Sampang,maduracorner.com – Sebanyak 151 siswa SDN Pangongseyan 3 Kecamatan Torjun, Sampang harus rela menjalani proses belajar mengajar di luar ruang kelas mereka. Ratusan siswa ini terdiri dari siswa kelas 1 hingga kelas 6.
Tempat belajar mereka pun tersebar di beberapa titik, baik di rumah warga hingga langgar atau musholla milik warga setempat. Bahkan sebagian belajar lesehan di atas selembar terpal seadanya di depan rumah warga yang mereka tempati.
Kondisi ini pun mulai dirasakan tidak nyaman baik oleh para siswa dan guru. Apalagi mereka sudah menjalani sejak 4 bulan terakhir. Mereka pun mengeluhkan rasa sakit bagian punggung karena harus sering menunduk terutama saat menulis. Hal ini disebabkan tidak ada kursi atau bangku belajar untuk mereka.
“Tidak nyaman, mas. Kita harus duduk lesehan selama belajar. Tidak ada kursi (bangku) belajarnya”,cetus Aldi, salah seorang siswa kepada maduracorner.com, rabu (8/4/2015) siang. “Terutama kalau menulis terasa tidak enak. Punggung sakit karena terlalu sering menunduk”,tambahnya sambil tersenyum.
Para guru pun mengakui kondisi yang dialami para siswanya. Namun hal ini terpaksa dijalani karena bangunan sekolah mereka sudah tidak bisa ditempati. “Mau bagaimana lagi? Daripada belajar di dalam ruang kelas, sementara bangunan sudah tidak layak. Itu malah membahayakan kita sendiri”,terang Hafiluddin, salah seorang guru SDN Pangongseyan 3 saat ditemui usai memberikan pelajaran.
Hafiluddin pun berharap, Pemkab Sampang bisa sesegera mungkin memperbaiki bangunan sekolah mereka. “Toh ini untuk kebaikan dan kemajuan pendidikan di Sampang. Kasihan para siswa kalau mereka belajar begini terlalu lama”,cetusnya. (mad)
Penulis: Mamad el Shaarawy