Bangkalan, maduracorner.com – Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Bangkalan gaduh, selasa (25/8/2015) pagi. Penyebabnya, terjadi salah paham mengenai pencairan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP).
Kesalahpahaman ini tidak terlepas dari sistem absensi pegawai di kantor tersebut. Yang mengharuskan setiap personil Satpol PP melakukan absensi dengan mesin check lock (absen digital). Padahal, absensi tersebut bisa mempengaruhi besarnya TPP yang akan diterima masing-masing pegawai.
Akibatnya bisa ditebak, jika tidak melakukan absensi di mesin check lock, maka aka nada pemotongan pada TPP. Kondisi inilah yang membuat kantor Satpol PP Bangkalan gaduh. Malah sejumlah anggotanya mengamuk di dalam kantornya. Amukan tersebut salah satunya merusak mesin absensi check lock. Alhasil, mesin itu pun kini tidak bisa berfungsi lagi.
Salah seorang anggota Satpol PP Bangkalan berinisial NS yang ikut menjadi korban pemotongan TPP menjelaskan, pemberlakukan absensi check lock tidak mungkin bisa mengkover 362 personil yang sebagian diantaranya sering berdinas di luar kantor. Akibatnya, banyak yang merasa sangat dirugikan.
“Tugas kami itu tidak selamanya di kantor. Bahkan lebih banyak berada di lapangan, termasuk saya. Itu sebabnya banyak yang tidak sempat melakukan absensi check lock”,ujar NS kepada maduracorner.com saat ditemui di pelataran kantor Satpol PP Bangkalan.
“Seperti saya yang ditugaskan menghadiri HUT ke-70 Kemerdekaan RI di Kabupaten Banyuwangi beberapa waktu lalu. Lalu tidak bisa kan absensi check lock. Itu dianggap tidak masuk kerja. Nah, karena itulah saya juga tidak luput dari pemotongan TPP itu. Padahal nyata-nyata saya sudah mengantongi surat tugas dari atasan,”tandas NS dengan nada kesal.
Pria berbadan tegap ini juga mencontohkan saat pengaman Pilkades Serentak di Kabupaten Bangkalan sebelum bulan ramadhan lalu. Saat itu, ia dan banyak rekannya tidak bisa melakukan absensi check lock karena kondisi yang tidak memungkinkan. “Saat pengamanan Pilkades serentak silam juga demikian. Pukul 06.00 WIB kami sudah harus ada di lapangan atau lokasi. Dan jam 19.00 WIB baru pulang. Kan tidak bisa melakukan absensi check lock,”tambahnya dengan mimik geram.
NS pun berharap, absensi check lock tersebut tidak lagi diberlakukan kepada semua anggota Satpol PP Bangkalan. “Kami sangat berharap ada kebijakan khusus atau pengecualian atau mungkin lewat Peraturan Bupati (Perbup) sehingga tidak merugikan kami”,pungkas NS. (yan/mad)
Penulis: Aryanto
Editor: Mamad el Shaarawy