Sebelum Berdemo, Para Dokter Gelar Istighosah

Wujud Solidaritas terhadap Kriminalisasi dokter Ayu   | Oleh : A.Shohib

 

para Dokter yang tergabung dalam IDI cabang Bangkalan saat istighosah-foto : A.Shohib/MC.com
para Dokter yang tergabung dalam IDI cabang Bangkalan saat istighosah-foto : A.Shohib/MC.com

Maduracorner.com,Bangkalan–  sekitar 78 orang dokter yang tergabung dalam ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bangkalan melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk solidaritas terhadap kriminalisasi yang menimpa dokter Ayu. Namun sebelum mereka melakkan aksi  di depan ruang UGD RSUD Syamrabu Bangkalan, puluhan dokter itu menggelar acara istighosah di aula RSUD tersebut.

Ketua Komite Medis,  dr Hamid menjelaskan, acara istigosah tersebut dilakukan untuk memberikan dukungan terhadap dokter Ayu, serta doa agar para dokter yang bertugas di kabupaten Bangkalan tidak menerima nasib seperti Dokter Ayu. “Kita bermunajat kepada Allah, mudahan-mudahan kasus kriminalisasi yang menimpa dokter Ayu tidak terjadi disini, dan mudah-mudahan kasus dokter ayu segera ada klarifikasi dan ada titik terang,” kata dr Hamid.

Sebab kata dia, setiap dokter yang membantu menyembuhkan pasien itu dengan tujuan baik tidak untuk membunuh. “Tidak ada ceritanya Dokter itu mau membunuh pasiennya,” kata dr Hamid.

Dijelaskan dr Hamid, para dokter yang bertugas di Pol RSUD Syamrabu hari ini memang tidak masuk, mereka meberikan dukungan moral kepada dokter Ayu. “Kalau pelayanan lain tetap jalan, hanya poli aja yang tutup, penutupan ini kita ingin memberikan pelajaran kepada masyarakat,” kata dr Hamid.

Lbih lanjut Dr Hamid menjelaskan, aksi yang akan dilakukan para dokter ini adalah orasi di depan UGD dan mendtangai kejaksaan , Pengadilan dan DPRD Bangkalan. “Untuk yang ke tiga Instansi itu kita akan mendelegasikan beberapa orang dokter saja,” katanya.

Ada beberapa tuntutan yang akan disampaikan kata dr Hamid, antara lain; masalah kriminalisasi dokter Ayu dan standarisasi penggajian dokter.”Standarisasi ini harus jelas, paing tidak  Rp  3 juta, kalau  untuk pendapatan praktek, setiap dokter  berbeda. Masak Dokter hanya digaji Rp 1,2 juta, ini  ngak layak,” tegasnya.

Sementara itu, Drg Agus Baijuri mengatakan, setiap dokter mempunyai standar pelayanan pada saat menangani pasien. “Ngak benar kalau ada dokter yang mau membunuh pasiennya, kami tolak kriminalisasi dokter ini,” teriak agus lantang .(shb/min)

Pos terkait