KSA, maduracorner.com – Sebagian besar ulama di sana menganggap tempat tersebut sebagai situs peninggalan ‘kaum terlaknat’ sehingga umat Islam diharamkan untuk menziarahinya.
Kaum muslim pasti mengetahui kisah kaum Tsamud yang hidup pada masa Nabi Shaleh AS. Dikisahkan dalam Al-Quran, Nabi Saleh diutus Allah SWT untuk mengajak kaum Tsamud bertauhid. Namun, kaum Tsamud tidak menerima begitu saja dakwah Nabi Shaleh.
Mereka minta ditunjukkan satu mukjizat sebagai bukti kesalehan utusan Allah itu. Di luar batas kewajaran manusia, mereka meminta Nabi Shaleh untuk mengeluarkan seekor unta betina dari celah bebatuan. Nabi Shaleh pun berdoa kepada Allah, dan doanya pun dikabulkan. Keluarlah seekor unta betina dari celah bebatuan.
Ia lalu berpesan kepada umatnya untuk tidak menyakiti unta tersebut apalagi membunuhnya. Jika pesannya dilanggar, azab Allah akan menyapu bersih kaum Tsamud. Unta yang menjadi bukti kebesaran Allah itu pun akhirnya membuat kaum Tsamud sepakat untuk menjadi umat Nabi Shaleh.
Seiring perjalanan waktu, kaum Tsamud mengingkari pesan sang nabi dengan membunuh unta yang menjadi simbol kepatuhan pada Allah itu. Konon, sang pembunuh adalah utusan dari para petinggi Tsamud yang diiming-imingi hadiah seorang wanita cantik.
Nabi Shaleh pun marah luar biasa. Namun, kaum Tsamud justru semakin menantang sang nabi. Tak lama azab Allah pun turun membumihanguskan seluruh kaum Tsamud. Allah melaknat kaum tersebut dengan mendatangkan angin puting beliung disertai suhu udara yang sangat dingin selama berhari-hari.
Puncaknya, Allah mendatangkan gempa maha dahsyat. Kaum Tsamud pun berakhir tenggelam ditelan bumi. Yang tertinggal hanya beberapa rumah serta sebuah istana gunung batu sebagai sebuah hasil karya besar mereka.
Setelah berabad-abad lamanya, jejak peninggalan kaum Tsamud kini masih dapat ditemui di kawasan Arab Saudi dan dikenal dengan nama Kota Batu Mada’en Shaleh. Mada’en Shaleh berada kurang lebih 22 km dari timur Kota Al-Ula’.
Kawasan itu memiliki luas kurang lebih 25 km persegi dan sekelilingnya dipagari kawat. Tak seorang pun dapat memasuki kawasan bersejarah itu, kecuali melewati satu pintu gerbang yang dijaga ketat polisi penjaga situs purbakala.
Kawasan ini tak dapat dicapai dengan berjalan kaki, melainkan dengan kendaraan jenis jip gurun yang telah disediakan pengelola situs. Saat memasuki kawasan Kota Batu Mada’en Shaleh, Anda akan menemukan sisa-sisa Istana, rumah dan makam para petinggi kaum Tsamud yang dibentuk dari gunung-gunung batu.
Pahatan ukiran dan ornamennya sangat detail, indah dan menakjubkan. Hal ini pula yang membuat banyak orang tertarik mengunjungi situs ini. Namun, hingga saat ini Kota Batu Mada’en Shaleh masih menjadi perdebatan antara pemerintah dan para ulama di Saudi.
Kepentingan Dinas Pariwisata Arab Saudi mulai gencar mengangkat Situs Mada’en Shaleh sebagai komoditi pariwisata. Namun sebagian besar ulama di sana tak setuju karena menganggap tempat tersebut sebagai situs peninggalan ‘kaum terlaknat’ sehingga umat Islam diharamkan untuk menziarahinya.
Reporter : Puri
Sumber : dream.co.id
By : Jiddan