
Kunci Raihan 1 Poin PMU di Kandang Persipura | Oleh Mamad el Shaarawy
Maduracorner.com, Papua – Hasil cukup menggembirakan diraih Persepam Madura United (PMU) dalam lawatannya ke kandang Persipura Jayapura, jumat sore (7/2). Mereka meraih hasil imbang dengan skor 2-2 berkat gol Rossi Noprihanis dan Ade Suhendra. Raihan ini terbilang manis, pasalnya PMU pada laga sebelumnya dibantai 4-1 oleh tim Papua lainnya Perseru Serui di tempat yang sama. Jika melihat permainan yang digelar di Stadion Mandala Jayapura tersebut, Persipura sebenarnya tampil cukup dominan.
Mereka seringkali melancarkan serangan ke lini pertahanan PMU. Pergerakan cepat khas Papua dari sisi sayap yang diperagakan Ruben Sanadi, Gerald Pangkali, Tinus Pae, Pahabol dan Lukas Mandowen cukup merepotkan lini belakang PMU. Namun ternyata back four pertahanan PMU tampil solid. Putra Dewa, Fachruddin, Abu Bakar dan Michael Orah bermain sangat disiplin. Utamanya Putra Dewa dan Orah yang nyaris tidak pernah keluar dari posisinya. Padahal, kedua pemain ini biasanya sering melakukan overlapping membantu serangan lewat sektor sayap. Namun kali ini tidak. Bisa jadi ini merupakan instruksi langsung coach Daniel Rukito yang meminta keduanya tetap mengawal lini belakang.
Alhasil, serangan dari posisi ini sering bisa dipatahkan. Dua gol yang disarangkan Persipura memang bisa dibilang karena telatnya Putra Dewa dan Orah menutup pergerakan lawan. Namun terlepas dari dua kesalahan ini, kedua pemain tampil cukup apik jumat sore tersebut.
Pertahanan PMU kian kokoh, karena pemain yang menempati lini tengah Laskar Sapeh Kerap seringkali turun langsung ke belakang. Rossi Noprihanis, Jose Jara Gonzales, Slamet Nurcahyo, Busari maupun Ade Suhendra kerap membantu Fachruddin dkk di lini pertahanan.
Selain itu, para pemain gelandang tersebut memang tampil ngotot. Mereka beberapa kali mampu melakukan intersep aliran bola lawan di lini tengah. Jika pun upaya ini gagal, tanpa dikomando mereka langsung memberi
cover maksimal bagi pertahanan tim. Hal ini tentu lebih memudahkan kinerja Fachruddin cs saat menghalau serangan lawan.
Efektifitas muncul dari lini juga. Saat berhasil merebut bola, Jose Jara Gonzalez maupun Slamet Nur Cahyo langsung mengumpan bola ke depan maupun ke sisi sayap yang ditempati Busari dan Rossi. Saat Ade Suhendra masuk menggantikan Busari, posisi Slamet bergeser ke pos yang ditinggalkan Busari. Sementara Ade menempati pos Slamet Nur Cahyo. Disinilah Ade Suhendra membuktikan kapasitasnya sebagai pemain berpengalaman. Eks pemain PSPS Pekanbaru ini juga tampil apik sebagaimana yang dilakukan Slamet Nur Cahyo.
Efektifitas lini tengah terlihat jelas saat tim hendak memulai sebuah serangan. Termasuk terciptanya gol pertama melalui kaki Rossi. Bola yang berhasil direbut di depan kotak penalti, langsung diumpan jauh ke sisi sayap. Rossi yang berlari menyongsong bola, lalu menggiringnya hingga mendekati pertahanan lawan. Tanpa ragu, pemain asal NTB ini memperlihatkan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti lawan. Dan Gol! Sangat sederhana serangan counter attack yang diperagakan anak asuh Daniel Rukito. Namun sangat efektif memberi kejutan maksimal bagi pertahanan lawan.
Lini depan PMU pun demikian. Saat tim sedang diserang, mereka turun ke tengah menempati pos lini tengah yang ditinggalkan karena membantu pertahanan. Begitu bola berhasil direbut, mereka langsung berlari ke depan menyongsong bola yang dikirimkan rekan-rekannya. Aksi counter attack ini pun cukup berhasil. Zaenal Arif dan Escobar, beberapa kali memperoleh peluang di depan gawang Persipura. Meski gagal menjadi gol.
Disisi lain, Persipura harus diakui kehilangan jenderal lapangan tengah setelah ditinggal Zah Rahan yang hijrah ke klub Malaysia. Pemain asal Liberia ini biasanya menjadi sumber kreatifitas saat Persipura melakukan serangan. Namun kali ini, kreatifitas tersebut hilang dalam permainan Persipura. Meski mereka mampu mendominasi, namun secara umum hanya berupa serangan sporadis yang gampang diantisipasi jika lawan menerapkan strategi seperti yang dilakukan PMU.
Pun demikian dengan kondisi pertahanan Persipura. Kekokohan lini belakang tim berjuluk Mutiara Hitam ini mulai tergerus setelah dua pilar mereka, yakni Otavia Dutra (Brazil) dan Ricardo Salampessy pindah ke klub lain. Duet Bio Paulin dan Andri Ibo belum mampu memberi rasa aman bagi kiper Yoo Jae Hoon di bawah mistar gawang Persipura.
Bisa dibilang, pertandingan ini menjadi contoh bahwa mendominasi permainan tidak selamanya bisa membuahkan hasil memuaskan. PMU memberikan buktinya lewat pertahanan solid dan efektifitas serangan yang mereka lakukan. (mad)