Sumenep, maduracorner.com– Bulan April 2015, Kabupaten Sumenep mengalami inflasi sebesar 0,05 persen dan indek harga konsumen (IHK) 116,78.
Berdasarkan data yang dihimpun maduracorner.com, Jawa Timur telah terjadi inflasi sebesar 0,39 persen dan Nasional mengalami inflasi 0,36 persen.
Adapun kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi yaitu kelompok minuman, rokok, makanan jadi, dan tembakau 0,33 persen, kelompok perumahan, air, listrik gad dan bahan bakar 0,27 persen.
Kelompok kesehatan 0,14 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,14 persen, kelompok sandang 0,01 persen, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan 1,31 persen.
“Jadi dari 7 kelompok pengeluaran, 6 kelompok mengalami inflasi dan satu kelompok mengalami deflasi. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah kelompok bahan makanan 1,23 persen,” kata Suparno, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep.
Lebih lanjut Suparno, menjelaskan bahwa komuditas yang sangat memberikan andil terbesar terhadap terjadinya inflasi adalah bensin, tongkol segar, tongkol pindang, bawang putih, tomat sayur, udang basah, cakalan/sisik, cabai merah, upah pembantu rumah tangga, dan gula pasir.
“Komuditas yang memberikan andil terbesar terjadinya deflasi adalah sawi hijau, beras, pepaya, melon, kentang, ketimun,daging sapi, bayam, daging ayam ras dan rempela hati ayam,” ujarnya.
“Tingkat inflasi bulan Januari-April 2015) Sumenep mengalami deflasi sebesar 0,44 persen, Jawa Timur terjadi inflasi sebesar 0,37 persen dan Nasional deflasi sebesar 0,08 persen. Dan tingkat inflasi tahun ketahun (April 2015 terhadap April 2014) Sumenep sebesar 6,46 persen, Jawa Timur 6,48 persen dan Nasional 6,79 persen,” terangnya.
Penulis : Ari. Editor : Gebril