Supir MPU Mogok Kerja, Penumpang Keleleran

Supir MPU Mogok Kerja-foto: Nizam/MC.com

Supir MPU Mogok Kerja-foto: Nizam/MC.com

Karena Dilarang Masuk Kota I oleh : Nizamuddin

Maduracorner.com,Pamekasan-Tidak terima dengan di terapkanya perbup no 15 tahun 2010, tentang penataan jaringan trayek anggkutan umum yang melarang angkutan umum masuk kota, sejumlah sopir Mobil Penumpang Umum (MPU) dari berbagai jurusan, baik yang dari Sumenep- Pamekasan, Pamekasan -kamal, Waru- Pamekasan dan Palengaan Pamekasan, sejak jam. 06 pagi melakukan aksi mogok kerja.

Para sopir ini sengaja mogok kerja dan memarkir kendaraanya di pinggir jalan raya larangan tokol, tepatnya di pintu masuk dan keluar Terminal Ronggo Sukowati Pamekasan.

Akibatnya sejumlah penumpang baik Siswa, Guru, serta penumpang lainya terlantar di dipinggir jalan, tidak hanya itu kericuhan sempat terjadi saat ada salah satu sopir angkuatan umum yang memaksa beroprasi, sehingga para sopir yang sudah mugok sejak pagi tadi ini mengahadang serta menurukna paksa para penumpangnya.

“Tidak benar kalau yang dianggap biang kemacetan itu mpu yang masuk kota, justru yang menyebabkan kemacetan karena penataan parkir didalam kota yang masih semrawut, selaian itu banyak mobil besar seperti truk fuso yang sering kali bongkar muat di dalam kota dibiarkan begitu saja”. Ujar Mansur sopir mpu.
 
Masih menurut Mansur, jika kebijakan ini tidak segera di cabut, maka para sopir ini akan terus mugok kerja, karena pemberlakukan perbup tersebut, bedampak secara langsung pada penghasilan mereka setiap hari.
 
Aksi mogok sopir mpu ini, juga di rasakan para pengguna jasa mpu, selain menambah beban ongkos, juga merepotkan, karena harus beberapa kali ganti angkutan, bahkan untuk cepat ketempat tujuan, sebagian mereka menggunakan jasa mobil bak terbuka.

“Saya harap permasalahan ini cepat menemukan jalan keluar yang baik dan bijaksana, karena kalau dibiarkan seperti ini terus, saya dan para guru yang lain yang paling repot, seperti sekarang ini mas, kita ditunggu para siswa disekolah”. Jelas Indah Hayati, salah seorang Guru SDN di Pamekasan.

Untuk mengurai menumpuknya penumpang yang terlantar di pinggir jalan, para penumpang ini, dianggkut menggunakan mobil truk milik TNI/ Polri. (nzm/shb).

Pos terkait