Bangkalan, Maduracorner.com – Pelaksanaan Haul Pendiri PPS Jokotole Alm. SUHAIMI SALAM dan Tasyakuran genap 39 tahun berdirinya PPS Jokotole di Pendopo Wicaksana Padepokan Luhur Naga Putih PPS Jokotole, 21 Maret 2015.
PPS Jokotole berawal dari sehari setelah memperingati Hari Kebangkitan Nasional di tahun 1976 yg tepatnya pada tanggal 21 Maret 1976 berdirilah Organisasi Pencak Silat saat itu bernama PORAS JOKOTOLE (Perguruan Olahraga Silat Jokotole) afiliasi saat itu dianggap Pencak Silat sebagai Olahraga, kemudian pada tahun 1982 atas saran Prof Beladiri H.M. Edie Nalapraya sebagai Sesepuh diusulkan menjadi Perguruan Pencak Silat Jokotole mengingat siswa/pesilatnya ada yg diluar negara Indonesia maka sampai sekarang diberi nama PPS Jokotole.
Jokotole adalah sebuah aliran pencak silat yg berasal dari pulau Madura. Pada awalnya, perkembangannya sejalan dengan pulau-pulau lain di Indonesia. Setelah beberapa pertikaian dengan penguasa Jawa dan Madura, rakyat Madura berpihak ke Belanda dan sebagai imbalannya Madura mendapat kebebasab dalam hal-hal tertentu. Sebagai hasil dari persekutuan ini, masyarakat Madura diperkenankan untuk memiliki bala tentaranya sendiri. Inilah sebabnya mengapa aliran pencak silat Madura berkembang dalam gayanya sendiri. Gayanya sangat praktikal dan akibatnya gerakan-gerakannya terlihat kurang anggun. Karena kekerasan dan karakter masyarakat Madura yang keras, aliran pencak silat Madura berkembang menjadi aliran yang efektif, cepat dan keras.
Pada akhir tahun tujuh puluhan, kejuaraan dunia pertama diselenggarakan di Singapura. Ketua Poras Jokotole saat ini, Bapak Suhaimi bertanding untuk Indonesia dan menjadi juara dunia. Dua orang Indonesia yang lain, Bapak Salehodin dan Ibu Tuti pun mengikuti jejaknya menjadi juara dunia. Kemenangan2 ini menyebabkan Jokotole menjadi terkenal di Indonesia dan juga di luar negeri. Bantuan keuangan dari pemerintah Indonesia, memungkinkan pendirian sebuah akademi di Kamal, Madura, tempat kelahiran Bapak Suheimy. Beliau kemudian diminta untuk melatih tim nasional Indonesia dan Jokotole dianugerahi status sebagai akademi yang resmi. Selama 25 tahun terakhir, lebih dari 80 orang telah menjuarai gelar-gelar nasional maupun internasional. Dalam kompetisi olah raga dan seni, orang-orang Indonesia masih sangat berjaya.
Penulis : Doink
By : Jiddan