Terpaksa Panen Dini, Petani Jagung Merugi Jutaan Rupiah

tampak petani desa Bajeman kecamatan Tragah sedang memanen jagung. foto : aryan/mc.com
tampak petani desa Bajeman kecamatan Tragah sedang memanen jagung. foto : aryan/mc.com

Dampak Curah Hujan Tak Menentu | Oleh : Aryan
Maduracorner.com, Bangkalan – Dampak musim hujan yang tidak menentu belakangan ini membuat para petani kabupaten Bangkalan resah. Terutama para petani jagung di desa Bajeman kecamatan Tragah . Pasalnya, anomali cuaca tersebut membuat kualitas pertanian mereka memburuk. Kondisi itu bahkan membuat mereka merugi jutaan rupiah karena tanaman jagung terpaksa dipanen lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih parah.

“Karena curah hujan yang tidak menentu, puluhan petani jagung terpaksa panen lebih awal dan alami kerugian hingga jutaan rupiah,” terang salah satu petani jagung, Hairul, Jum’at, (21/2).

Dia menjelaskan, meski kulit jagung sudah tampak mengering, sebenarnya waktu panen jagung ini tingga 14 hari lagi.Tapi karena pertumbuhan buahnya mengalami kelainan atau tidak normal alias kurang sempurna maka terpaksa dipanen lebih awal. Sebab kalau masih menunggu waktunya dipanen,buahnya akan semakin mengkerut dan kerugian yang dialami petani akan semakin besar.

“Setelah kulit jagungnya di kelupas dan biji buah jagung tumbuh normal biasanya tengkulak membeli dengan harga Rp. 4 ribu/kg-nya, tapi hasil jagung saya ini cuma dibeli  Rp.2.500/ kg karena biji buah jagungnya  tidak normal,” ungkapnya.

Itu sebabnya mengapa puluhan petani disini panen sebelum waktunya, lanjut dia, agar kerugian tidak semakin besar. Rencananya dia akan segera beralih menanam kacang tanah. Karena selain harganya bagus juga tahan terhadap gempuran hujan.

“Syukur – syukur bisa balik modal mas, untuk saya dipakai menanam kacang tanah,” pungkasnya. (yan/krs)

Pos terkait