Tentara perempuan yang mendapat Bintang Penghargaan. By : An
Maduracorner.com.Bangkalan – Ook de Madoerese soldaten-vrouwen zijn uit het goede hout gesneden. Dit is Tidjah die onderscheiden werd met de bronzen ster voor trouw en verdiensten. Zij heeft deze onderscheiding te danken aan het feit dat zij in december 1947 onder hevig vuur al kruipende munitie aanbracht naar haar echtgenoot die zich in de alarmstelling bevond.
Marjolein Van Pagee Photo caption: The Madurese women-soldiers are also very qualified. This is Tidjah who was awarded with a bronze star for her loyalty and merit.
In December 1947 she got this award because she crawled under heavy fire to her husband who was in the front-line to bring him ammunition.
Tentara perempuan yang mendapat Bintang Penghargaan atas keberanian dan loyalitas. Bulan Desember 1947 aksinya di tengah pertempuran dan hujan peluru nekat menerjang menuju garis depan menuju suaminya dengan membawa amunisi.
Tidjah berasal dari daerah Arosbaya tepatnya dari Bherbelluk, beliau mengakali pasukan belanda dengan menyamar sebagai penjual Asam Kabuk (asam kawoek) yang dibawa dari Arosbaya ketempat persembunyian pejoeang” di daerah Karang Pandan & Karang Duwak (rang pandan & rang duwak) di daerah Arosbaya juga, sampai mundur ke daerah Klampis.
Akhirnya menyeberangi laut ke daerah Tuban dengan naik perahu kayu bahkan RP MOEH NOER ikut pula dalam aksi ini yang dikenal dengan “Perlawanan 5 hari 6 Malam di Arosbaya” kejadian ini terekam dlm
catatan harian Mayor Djamaloeddin & Mayor RP Moeh Imbran keempatnya sudh (alm).
Sumber : Perpustakaan Belanda http://gahetna.nl/…/0/q/zoekterm/Tidjah/q/commentaar/1