Tinta Emas Sang Jokotole Bangkalan

21 Maret 1976 lahirlah Perguruan Silat “JOKOTOLE I By : Dimitriev Indraena

385397_454135281283470_1211267054_n

Maduracorner.com.Bangkalan – Perkembangan dan penyebaran silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum Ulama, seiring dengan penyebaran agama Islam pada abad ke-14 di Nusantara. Catatan historis ini dinilai otentik dalam sejarah perkembangan pencak silat yang pengaruhnya masih dapat kita lihat hingga saat ini.


Waktu itu pencak silat telah diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau-surau. Silat lalu berkembang dari sekedar ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah. Disamping itu juga pencak silat menjadi bagian dari latihan spiritual.

 

Kesadaran nasional yang timbul dengan melawan penjajah Belanda membawa penghargaan baru terhadap pencak silat yang dipandang sebagai salah satu corak kebudayaan nenek moyang kita atau menurut Presiden Sukarno sebagai “pusaka turun-temurun yang menghiasi serta berguna bagi nusa dan bangsa Indonesia“. Semakin kiat masyarakat kita mencari kebesaran nasional dan kebudayaan sendiri, semakin kiat pula keinginan untuk memahami dan mengembangkan pencak silat.

 

Dengan timbulnya kesadaran tersebut maka pada tahun 1964 lahirlah sebuah perguruan silat tradisional bernama Sumber Gaya yang dirintis oleh seorang guru silat bernama Moh Halil dan dipimpin oleh H Mustafa.

 

Motif dan gerak serta karakter jurus dan langkah perguruan ini masih dipengaruhi oleh tuntutan lingkungan pada saat itu yaitu hanya mengarah pada salah satu aspek seni pencak silat. Akibat tanah Madura yang tandus dan pola hidup masyarakat pada saat itu tak menentu akhirnya murid-murid Sumber Gaya punah tak tersisa. Namun semangat jiwa dan gelora hati salah satu muridnya bernama Suhaimi telah menumbuhkan keprihatinan atas kepunahan yang terjadi sehingga demi menyalurkan dan mengembangkan bakat serta untuk mempertahankan perguruannya maka pemuda Suhaimi dikala itu terus berlatih menempa diri sambil mengusik jiwa dan mengetuk pintu hati para pemuda lainnya untuk ikut berlatih bersama yang kemudian hari menjadi muridnya.

 

Berkat ketekunan, keuletan serta semangat jiwa yang tak pernah padam ditempa oleh derasnya pancaroba kehidupan serta akibat hasil tempaan lahir bathin dua orang tokoh yaitu Bapak Nesman dan Bapak Marjuki maka Suhaimi membulatkan tekad, menguatkan keyakinan, maju kemedan laga sabung bebas dibawah naungan IPSI. Pada akhirnya Tuhan Yang Maha Pencipta menjadikan Suhaimi tercipta menjadi sosok pemuda juara Nasional tahun 1975 dan 1976. Perlu diketahui bahwa berkah juara pemuda Suhaimi dari perguruan silat Sumber Gaya ini merupakan perintis jalan atas berdirinya Perguruan Pencak Silat (PPS) Jokotole

 

 

LAHIRNYA PERGURUAN SILAT  “JOKOTOLE”

 

Berangkat dari sebuah ilham Ilahi yang mengukapkan bahwa nama Sumber Gaya hendaknya diubah menjadi nama “seorang pahlawan Madura berbahasa Jawa yang merupakan tokoh legendaris terkenal pada zaman Majapahit” sehingga tepatnya nama tersebut adalah “JOKOTOLE”.

 

Maka atas rahmad dan karunia Allah SWT tanggal 21 Maret 1976 lahirlah Perguruan Silat “JOKOTOLE” tepatnya di desa Kamal Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan. Sejarah Perguruan Silat JOKOTOLE telah menorehkan tinta emasnya bahwa pendiri tunggal adalah SUHAIMI. Kemudian didukung oleh 6 tokoh antara lain :

 

~     Bapak Nesman, Bapak Marjuki dan Bapak Soedjono sebagai pendukung dibidang pencaksilat

~     Bapak Marhamin, Bapak Marsuki Karim dan Bapk R. Saherudin sebagai pendukung bidang umum dan organisasi.

 

Keenam tokoh itulah yang merupakan cikal bakal berdirinya Perguruan Silat JOKOTOLE.

 

Seiring dengan perkembangan waktu PPS JOKOTOLE berusaha mengembangkan sayapnya dengan membuka cabang-cabang di seluruh tanah air Indonesia bahkan sampai ke berbagai negara (Amerika Serikat, Belanda, Malaysia dsb)

 

 

KARAKTERISTIK PERMAINAN

 

Gerak langkah dan jurus Perguruan Silat JOKOTOLE adalah murni ilmu silat Madura yang diwarnai oleh karakteristik tokoh Jokotole yakni keras, cepat dan tangkas yang berakar dari ilmu silat Bawean.

 

Dari perjalanan Suhaimi menuntut dan mendalami ilmu pencak silat dari beberapa guru beliau antara lain adalah :

~     Ilmu Silat Bawean dari Abd Kamar dan Mustari Wahid

~     Ilmu Silat Padang  dari Moh Halil dan Mu’jizat

~     Ilmu Silat Melayu dari Mu’jizat

~     Ilmu Silat Gorontalo dari Abd Kamar, Barta dan Buchari Imam

~     Ilmu Silat Cempaka putih dari Nesman dan Marjuki

~     Ilmu Silat Sunda, Cimande, Cikalong dan lain-lainnya berasal dari guru tak langsung.

 

Telah dicari inti sari geraknya diramu dengan pengalaman bertanding dan melanglang buana, ditempa dengan hasil olah pikir dan bathin maka perguruan silat JOKOTOLE menciptakan suatu ilmu silat yang mandiri berdasarkan ilmu silat Madura asli tanpa dipengaruhi oleh ilmu silat lainnya. Perguruan Pencak Silat Jokotole

 

Pelajaran Isi dalam Pencak Silat Poras Jokotole aspek berikutnya dibedakan :

1.     Olah Raga

2.     Bela Diri

3.     Seni

4.     Ilmu/Kebatinan

 

 

Pelajaran diatur sehingga setiap aspek dilakukkan.

1.     Olah Raga;

Ini berarti :

~     Latihan untuk memperbaiki kondisi badan

~     Latihan untuk meregangkan badan

~     Latihan jatuh

~     Bertanding

~     Latihan pukul dan latihan tendang (dasar)

 

2.     Bela Diri

Bela diri dibagi dalam tiga bentuk:

~     Tangkis

~     Latihan dasar

~     Bela diri berseni

 

3.     Seni

Maksudnya latihan seni ialah menjamin ciri tradisional pencak silat. Seni itu diperlakukkan dalam aspek lain, tapi dilatih tersendiri juga:

~     Bentuk Lanka (menjalani bermacam-macam sikap tempur diganti dengan teknik)

~     Dasar (melakukkan kombinasi pukul dan tendang berseni)

~     Bela Diri (melakukkan teknik bela diri berseni)

 

4.     Ilmu/ Kebatinan

Sejak permulaan muridnya diperkenalkan dengan adat tradisional dan perbuatan yang mengalir terus dari cara lain orang Madura menganggap dunia. Selain itu, latihan yang bertujuan berlatih setiap perasaan kalau ada keadaan bahaya dilakukkan sering juga. Teknik pernafasan diperhatikan sering juga untuk sama sekali bersantai jiwa dan memperbaiki konsentrasi.

 

Karena Poras Jokotole adalah aliran tradisional yang mempunyai hubungan erat dengan sekolah pusat di Indonesia, muridnya diberitahu ilmu tentang negerinya, kebudayaannya, dan bahasanya.

TUJUAN PERGURUAN PENCAK SILAT JOKOTOLE

 

Mendidik menjadi insan tauladan yang bertaqwa kepada Allah SWT, yang berkarakter luhur dan berkepribadian tinggi, trampil fisik, mental yang berwibawa, mencetak sehingga terwujud manusia yang bijaksana bertaqwa kepada Allah Yang Maha Kuasa.

 

 

BENDERA PPS JOKOTOLE

 

 Lambang

Ukuran Bendara               :     90 x 120 cm

Warna Dasar Bendera      :     HIJAU artinya kedamaian, kemakmuran serta siap setiap saat apabila tenaga kita diperlukan.

 

 

ARTI LAMBANG PPS JOKOTOLE

 

 Logo

WARNA DASAR LAMBANG

Kuning Emas berarti mempunyai masa keemasan / kejayaan dalam masa mendatang

PERGURUAN PENCAK SILAT

Karena Jokotole sebagai aliran berperan penting bagi perkembangan pencak silat masa kini di Indonesia, maka Jokotole adalah satu dari beberapa aliran yang mendapat status sebagai akademi (Perguruan).

 

JOKOTOLE

Merupakan nama dari sosok pahlawan legendaris Madura yang hidup sekitar enam ratus tahun yang lalu. Semasa hidupnya, Jokotole banyak menghadapi berbagai macam rintangan dengan segala keahlian, kearifannya dan kebijakannya dalam mewujudkan cita-citanya.

 

CAMBUK

Warna Cokelat agak kekuning-kuningan melambangkan semangat PPS JOKOTOLE yang tak pernah luntur di setiap rintangan apapun serta tak lekang kena hujan, maju tak gentar pantang mundur, berani karena benar serta takut karena salah.

 

PINTU (GAPURA)

Gapura ini menggambarkan usaha para murid dalam memperoleh capaian tahapan demi tahapan didalam proses mencapai kesempurnaan jiwa dan raga.

 

TANGGA

Untuk mencapai kesempurnaan, murid harus melewati lima tingkatan kelas. Setiap tingkatan kelas mempunyai warnanya tersendiri yakni warna Putih, Kuning, Merah, Cokelat dan Hijau. Sabuk yang dikenakan murid tersebut menunjukan tingkatan kelas dalam proses tahapan kemajuan. Kelima tahapan tersebut saling berhubungan dengan panca indera sehingga pada akhirnya akan menuju ke tahap keenam yakni tahap kesempurnaan.

 

WICAKSANA

Terjemahan bebas dari pepatah kuno sansekerta ini berarti “Bersatu kita teguh”. Ini menunjukan solidaritas dan kebersamaan diantara para murid, perguruan dan masyarakat.

 

 

BIODATA SUHAIMI SALAM

bio data

 

PRESTASI YANG DICAPAI OLEH PPS JOKOTOLE

 

Prestasi merupakan kebanggaan tersendiri bagi suatu perguruan Pencak Silat sebab Perguruan Pencak Silat dikenal dan dikagumi masyarakat luas karena prestasi yang diperolehnya dan juga merupakan motivasi yang sangat kuat bagi siswa /anggotanya.

 

Demikian pula Perguruan Pencak Silat JOKOTOLE dikenal dan diminati masyarakat karena prestasi yang diperolehnya baikdibidang olahraga maupun dalam bidang beladiri, seni dan kerohaniaannya.

 

Berhubung Perguruan Pencak Silat JOKOTOLE adalah prganisasi dibawah naungan IPSI tentunya PPS JOKOTOLE selalu ikut dalam Pertandingan Pencak Silat yang menjadi Program Kegiatan IPSI.

Adapun prestasi yang dicapai di bidang olahraga dan seni pencak silat dalam berbagai event/kejuaraan adalah sbb :

Prestasi

580782_457561807607484_1190740041_n

Narasi by : PPS Jokotole Kamal Bangkalan

 

Sumber : http://bangkalanmemory.blogspot.com/

Pos terkait