Tradisi Patungan Lebaran Ketupat

Rayakan lebaran Ketupat dengan tradisi Patungan | oleh : Nizamuddin

Warga Sangra Agung saat menyembelih kambinh hasil patungan-foto : Nizamuddin/MC.com
Warga Sangra Agung saat menyembelih kambing hasil patungan-foto : Nizamuddin/MC.com

Maduracorner.com-Bangkalan– Desa Sanggara’Agung Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan, mempunyai tradisi tersendiri dalam menyambut datangnya hari raya ketupat,  atau tujuh hari setelah hari raya idul fitri yakni tradisi yang dikenal dengan “Tong Patong” atau patungan.

tradisi “Tong patong” ini dilakukan oleh warga Sanggra’Agung satu hari sebelum hari raya ketupat, warga kampung setempat menyembelih hewan Kambing secara berkelompok dan bersama-sama. Misalnya lima orang membeli satu kambing dengan cara patungan kemudian disembelih dan dibagi berlima untuk dibuat sate dan gule.
Kepala Desa Sanggra’Agung H. Bahar, mengatakan, tradisi Patungan ini sudah dilakukan warganya secara turun temurun, dengan tujuan untuk mempertahankan nuansa keguyuban dan gotong royong serta untuk lebih mempererat hubungan antar tetangga.

“Tradisi Tong Patong ini sejak saya belum lahir sudah ada mas, jadi tradisi ini dilakukan secara turun temurun dan harus tetap dipertahankan”. jelas H. Bahar.
Menurut H Bahar, tradisi “Tong Patong” tujuannya selain  untuk memupuk rasa kegotong royongan, juga untuk meringankan biaya warga yang mau berlebaran.
“Kalau satu kambing untuk lima orang kan lebih ringan biaya belinya mas, apalagi harga kambing sekarang sangat mahal, ya kalau misalnya harga kambing Rp 1 juta, berarti per orang urunan Rp 200 ribu,” Terang muhammad, salah seorang warga.(nzm/min)

Pos terkait