Memahami Pertautan agama, budaya, dan etos bisnis
Maduracorner.com,Bangkalan – Toron (pulang kampung) telah mentradisi di kalangan etnis Madura dengan berbagai motifnya. Selain hari raya, bulan Maulid Nabi merupakan momen penting bagi etnis Madura untuk pulang kampung, terutama bagi mereka yang berasal dari pedesaan yang bekerja di sektor informal di rantau orang. Dalam memahami tradisi toron yang telah membudaya, adakah pertautan antara nilai agama, budaya, dan etos bisnis di kalangan etnis Madura yang dikenal sebagai komunitas pekerja keras. Inilah sejatinya pokok masalah yang akan dipahami melalui penelitian ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi untuk dapat memahami lebih dalam seputar bagaimana pertautan antara ketiga aspek tersebut yang dapat dipahami dari tradisi toron. Para informan sengaja dipilih bagi mereka yang bekerja di sektor informal yang telah merantau ke luar pulau Madura. Data digali dengan metode observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil menunjukkan, di kalangan santri, motif toron untuk memperingati Maulud adalah untuk menghormati Rasul, dan peringatan itu diibaratkan acara haul bagi kedua orang tua mereka. Dengan rasa hormat itu diharapkan rahmat dan syafaat nabi kelak akan didapat. Sebaliknya, bagi kalangan non santri, mengadakan acara Maulud ibarat wahana (tawassul) untuk menebus dosa dan kelak berharap syafaat dari Rasul, sekalipun mereka merasa tidak menjalankan ajarannya. Memperingati Maulud di kampung halaman merupakan prestise yang mencerminkan sukses bisnis mereka di negeri orang yang membutuhkan cukup banyak biaya. Sebab dari peringatan itulah dapat dipahami ada pertautan antara agama, budaya, dan etos bisnis di kalangan muslim etnis Madura.
By : Muhammad Djakfar