Tanpa ada pengaman : By An
Maduracorner.com.Bangkalan – Bila kita melintas di sepanjang Jembatan Suramadu, kadang terlihat tukang sapa jalan. Tak pernah kita berfikir dan memikirkan di tengah siang hari yang panasnya begitu menyegat dengan setianya mereka menjalankan tugasnya.
Jumlah pekerja tukang sapu Jembatan Suramadu sebanyak 5 orang dengan gaji yang diterima sebesar Rp. 70 ribu rupiah / hari. Sedangkan lahan yang harus dikerjakan dengan panjang keseluruhan sepanjang 5.438 meter dengan lebar kurang lebih 30 meter.
Selang beberapa hari yang lalu pekerja Toll di seputaran Jakarta tewas terpental karena disambar oleh kendaraan, apakah hal ini akan terjadi di sepanjang Jembatan Suramadu ? Hanya takdir yang tahu. Selama bekerja mereka tidak ada pengaman khusus terhadap keselamatannya, baik berupa rambu-rambu ataupun papan peringantan sehingga nyawa mereka tidak tahu kapan keluarganya akan menjadi janda.
Padahal kita tahu bahwa Jembatan Suramadu adalah jembatan termegah se Indonesia, dan satu-satunya jembatan yang menarik bayaran terhadap pengguna jalan, dianggapnya sama dengan toll, padahal difinisinya berbeda antara Jembatan suramadu dengan toll.
Sebenarnya Jembatan Suramadu harus menggunakan Mobil Penyapu Jalan bukan memperkerjakan orang sepanjang 5.438 m ini. Baik dari segi kemanusiaan lebih terhormat ataupun dari sisi keselamatan jiwa mereka.
Dengan pendapatan rata-rata per hari: Rp 300 juta, sedangkan pendapatan rata-rata akhir pekan: Rp 500 juta. Pada 2010, pendapatan tol Suramadu mencapai Rp 140 miliar, sedangkan pada 2012 sebesar Rp 160 miliar. Lalu lintas kendaraan per tahun: 2 juta mobil, 4 juta sepeda motor. Sangat mustahil bila pihak management, khususnya BPWS segera mengganti pekerja tukang sapu dengan mobil, bila hal ini tak dilaksanakan berarti ada pembiaran terhadap keselamatan para pekerja