Tuntut Gelar Pilkades, Puluhan Warga Desa Durjen Ngadu Ke Komis A

Warga Durjen ngadu ke komisi A     | oleh : A.Shohib

Warga desa Durjen

Maduracorner.com,Bangkalan-Tidak puas dengan kepemimpinan kepala desanya, Puluhan masyarakat desa Durjan kecamatan Kokop kabupaten Bangkalan mendatangi kantor DPRD Bangkalan. Mereka mengadu kepada pimpinan dan anggota Komisi A ulah Kades-nya yang dinilai tidak pro rakyat. Karenanya, mereka menuntut agar segera dilakukan pemilihan kepala desa (pilkades) untuk menunjuk kepala desa baru, setelah selama puluhan tahun desa Durjan dipimpin oleh PJS Kades Sayuti.

Mahrus, salah seroang perwakilan warga Desa Durjan mengatakan selama puluhan tahun kepemimpinan PJS Kades Durjan, Sayuti,  sejumlah permasalahn warga tak pernah diselesaikan. “Kami prihatin dengan kepempinan Kades sekarang ini, lebih dari 20 tahun dia memimpin Durjan, masyarakat desa selalu dibohongi. Infrastruktur baik jalan, jembatan dan lainnya tak pernah diperbaiki, hak masyarakat banyak yang dipotong, bahkan untuk ngurus surat nikah saja masyarakat ditarik biaya Rp 500 ribu, selain itu pelayanan kepada masyarakat kurang, karena kepala desa jarang ada di rumah,” kata Mahrus.

Oleh sebab itu kata Mahrus, perwakilan warga desa Durjen ini mengharapkan agar komisi A, komisi yang pemerintahan supaya dapat membantu untuk segera melaksanakan pemilihan kepala desa dalam waktu singkat. “Kami warga Durjan sudah mendesak Badan perwakilan Desa untuk membetuk panitia pilkades, namun karena Badan permusyawaratan setempat adalah banyak orangnya Kades, mereka selalu menolak untuk menggelar pilkades dengan berbagai alas an,” kata Mahrus.

Marzuki warga desa Durjen lainnya mengatakan, di ulur-ulurnya pelaksanaan Pilkades Durjen, karena BPD beralasan situasi kabupaten Bangkalan paska pelaksanaan pemilukada belum kondusif. “Alasan BPD tidak menggelar pilkades, menunggu hingga situasi bangkalan aman,” kata Marzuki.

Menaggapi adanya aspirasi dari masayrakat desa Durjen itu, ketua Komisi A DPRD Bangkalan, Syafiudin Asmoro mengatakan, alasan kondisi tidak kondusif itu sesuatu yang basi, sebab sejak beberapa waktu lalu, Bupati Bangkalan telah mencabut penundaan pelaksanaan pilkada. “Surat edaran terkait penundaan pelaksanaan Pilkades beberapa waktu yang lalu, akibat adanya pilkada telah dicabut oleh Bupati pertanggal 23 Januari lalu, jadi kalau BPD mengatakan demikian itu adalah alasan yang mengada-ngada,” kata Syafi panngilan akrabnya

Sementara itu, Mujiburrahman, salah seorang anggota DPRD dari dapil Kokop meminta agar masyarakat Durjan untuk tenang menyikapi masalah ini. “saya harap semua warga Durjan tetap tenang, tidak usah emosi, percayakan saja ini semua kepada kami, dan masyarakat tinggal memantau kinerja kami, ini saya sampaikan untuk menghindari konflik di desa Durjan ini,” pungkas Mujiburrahman. (min)

 

 

Pos terkait