Usaha Besi Tua Di Kamal Mampu Serap 150 Tenaga Kerja Lokal

Usaha Besi Tua Di Kamal Mampu Serap 150 Tenaga Kerja Lokal-Foto: Sumaryanto/MC.com

Maduracorner.com,Bangkalan – usaha besi tua yang berada disepanjang pantai desa Tanjung Jati kecamatan Kamal mampu menyerap 150 orang tenaga kerja.  Para tenaga kerja itu sebagian besar berasal dari  desa Tanjung Jati dan desa- desa lainnya di kecamatan Kamal. “Pekerja besi tua ini semuanya warga lokal,”  kata mandor panggul, Ali kepada MC.com, Senin (01/10/2012).

Menurut Dia, usaha besi tua yang sudah dijalani selama 15 tahun lebih itu, milik 3 orang pengusaha yang masih ada ikatan saudara,  mereka itu adalah H.Bustami, H.Sam dan H.Muzaki.

Dikatakan Ali, Saat ini dirinya dan 150 orang pekerja lainnya tengah membongkar  sekitar 7 buah kapal besar yang sudah dibesi tuakan, dipotong- potong dengan las listrik berkapasitas tinggi menjadi beberapa bagian dan  ukurannya telah ditentukan sesuai permintaan beberapa langganan pengepul  besi tua yang ada di Surabaya.

Dijelaskan, pemotongan satu unit kapal hingga tuntas secara keseluruhan menghabiskan waktu sekitar 5 bulan dan menyerap tenaga kerja lokal sekitar 150 orang. “Melakukan pemotongan kapal hingga menjadi bagian terkecil  tidak gampang dan penuh dengan resiko. Jika kurang hati – hati bisa  memicu terjadinya kebakaran terutama dibagian tukang las yang bertugas  memotong kapal,” ujarnya..

Maka dari itu, lanjut Ali, para tukang las yang bertugas dibagian itu tidak boleh sembarangan, pekerjanya harus berpengalaman dan benar – benar  mengetahui tentang seluk beluk tehnik pengelasan. Sebab kapal – kapal yang  akan dan tengah dipotong menjadi ukuran tertentu, masih banyak terdapat  bekas ceceran olie dan solar yang sewaktu – waktu bisa memicu kebakaran yang disebabkan percikan api dari pengelasan.

Soal berapa bayaran yang diterima setiap harinya, menurut dia besarnnya sesuai bidang pekerjaannya masing – masing. “Seperti saya ini punya anak buah sebanyak 12 orang bertugas mengatur pengangkutan potongan besi tua dengan mesin derek atau digotong bersama dengan memakai alat tertentu dari lokasi pemotongan hingga keatas truck pengangkut  dengan sistim upah borongan. Artinya, setiap ton besi tua yang dinaikan kedalam truck pengangkut, upahnya Rp.100 ribu. Jadi Dalam 1 minggunya besi tua yang diangkut kedalam truck bisa mencapai 80 hingga 90 ton. Kalau dihitung secara kasar, rata – rata setiap minggunya para pekerja menerima upah sebasar Rp.700 ribu,”pungkas Ali.(yan/min)

Pos terkait