Masalah Kelangkaan Elpiji Bersubsidi | oleh : Agus
Maduracorner.com, Bangkalan – Kelangkaan Elpiji bersubsidi yang melanda kabupaten Bangkalan sejak akhir pekan lalu dirasa sangat meresahkan. Lebih parah lagi, kesengsaraan para konsumen bertambah dengan melambungnya harga Elpiji 3 kg sebagai salah satu efek domino kelangkaan.
Kondisi inilah yang kemudian memantik reaksi. Salah satunya Mohammad Rofiq, SH aktivis salah satu partai. Mantan anggota legislatif periode 2003-2008 itu mengatakan bahwa naiknya harga elpiji 3 kilogram ini juga akan berdampak kepada pedagang kecil dan masyarakat konsumen menengah ke bawah.
“Oleh karena itu harus ada langkah taktis dan sistimatis dari instansi terkait. Segera lakukan operasi pasar, kalau perlu lakukan sweeping terhadap agen dan distributor yang ada. Karena dikhawatirkan ada penimbunan atau permainan dari oknum-oknum yang ingin mengambil keuntungan pribadi. Jangan seperti sekarang ini yang terkesan ada pembiaran,” papar Rofik.
Menanggapi desakan tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangkalan, Nawawi tidak menampik adanya masalah melambungnya harga Elpiji bersubsidi menyusul ‘bencana’ kelangkaan gas tabung warna hijau itu di seluruh kawasan Bangkalan. Sebagai tindak lanjut, pihaknya telah memerintahkan kepala bidang perlindungan konsumen Disperindag untuk melakukan pemantauan.
“Memang langka, tapi hasil insvestigasi kami tidak menemukan adanya praktek penimbunan, apalagi indikasi permainan dari agen dan distributor. Meski begitu, pihaknya akan selalu melakukan monitoring,” jelasnya.
Di sisi lain, Komisi B DPRD Bangkalan juga akan menindak lanjuti kasus kelangkaan elpiji bersubisidi. “Kami akan memanggil sejumlah instansi terkait untuk menggelar hearing khusus membahas masalah ini,” pungkas sekretaris Komisi B DPRD, Muchdor.(gus/krs)