
Pamekasan, Maduracorner.com – Bupati Pamekasan, Ahmad Syafii mengakui kalau di Kabupaten Pamekasan banyak sentra pengemis, bahkan sudah diberikan program oleh pemerintah melalui Dinsosnakertrans.
“Dari dulu sudah dibina, sudah diberikan program oleh dinsos agar tidak mengemis lagi, ujung-ujungnya mereka kembali mengemis lagi,” kata Syafii.
Menurut Syafii, hal itu karena mengemis sudah menjadi kultur mereka sehingga sulit untuk dirubah. Untuk itu lanjut syafii, pemerintah akan mengambil langkah tergas terkait hal itu.
“Mungkin kita harus lebih bersikap tegas, seperti beberapa kota di Surabaya, jakarta, bahwa mereka harus kita tertibkan, kita kembalikan,” imbuhnya.
Mantan Anggota DPR RI tersebut mengajak masyarakat agar tidak memberi uang kepada pengemis, bahkan dia mengaku sudah sejak lama tidak memberi uang kepada pengemis.
“Mending saya ngasih ke anak yang jualan koran, itu lebih produktif, kalau yang minta-minta sudah lama saya gak ngasih,” pungkasnya.
Sementara berdasarkan catatan Sat Pol PP kabupaten Pamekasan, pengemis yang berkeliaran di kota Pamekasan berasal dari Desa Panglegur, Desa Larangan Tokol, dan Desa Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan.
Penulis : Fatahillah Kamali
Editor : Gebril Altsaqib