
PAMEKASAN – Maduracorner.com, Dalam rangka mendukung penguatan ketahanan pangan dan inovasi teknologi di sektor kelautan, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia (Wamen Dikti Saintek RI), Prof. Dr. Fauzan, hadir dalam acara panen garam yang digelar di Kedai Reka Cipta Garam, Desa Majungan, Pademawu, Pamekasan, pada Selasa (25/2/2025).
Acara ini bukan hanya sebagai momen panen garam, tetapi juga sebagai simbol kemajuan riset yang dilakukan oleh Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dalam mengoptimalkan potensi garam Madura untuk keberlanjutan pangan Indonesia.
Prof. Fauzan mengungkapkan pentingnya riset yang dihasilkan oleh UTM dalam menciptakan teknologi pengolahan garam yang lebih efisien, serta pemanfaatan garam dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Ia menekankan, “Melalui inovasi di sektor ini, garam bukan hanya menjadi komoditas pangan, tetapi juga solusi untuk masalah global seperti kekurangan air dan perubahan iklim.”
Salah satu highlight dalam acara ini adalah teknologi yang dikembangkan oleh UTM untuk mengubah air laut menjadi air minum, sebuah langkah penting dalam mengatasi masalah krisis air bersih yang semakin mendesak. Teknologi ini tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat Madura, tetapi juga berpotensi untuk diperkenalkan secara global sebagai solusi bagi negara-negara yang menghadapi masalah serupa.
Rektor UTM, Prof. Safi’, dalam sambutannya, menegaskan bahwa riset ini akan menjadi pendorong utama dalam meningkatkan nilai ekonomi garam, menjadikannya lebih bernilai komersial, dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Madura. “Kami berharap riset ini tidak hanya mengubah cara pandang terhadap garam, tetapi juga menjadi jalan menuju kesejahteraan masyarakat pesisir,” ujarnya.
Selain itu, Prof. Mahfud Efendi, Ketua Peneliti Kedai Reka Cipta Garam, memaparkan berbagai inovasi yang dilahirkan dari kolaborasi dengan mitra internasional, termasuk Universitas Newcastle dan RMIT University Australia. Salah satunya adalah pemanfaatan garam dalam pengembangan produk kesehatan, yang dapat membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat, seperti penggunaannya untuk penderita diabetes.
Penekanan pada keberlanjutan ekosistem dan pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana menjadi sorotan utama dalam acara ini. Prof. Fauzan berharap riset yang dilakukan oleh UTM ini dapat memperkenalkan pendekatan baru dalam pengelolaan sumber daya laut, serta mendukung tujuan besar Indonesia dalam mencapai swasembada pangan dan energi terbarukan.
Acara ini ditutup dengan kunjungan ke proyek pengolahan air laut di Desa Lembung, yang merupakan bagian dari program pengembangan energi terbarukan dan pengolahan air bersih untuk masyarakat pesisir Madura. Kolaborasi antara UTM dan mitra internasional diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat Madura, sekaligus memberikan kontribusi bagi kemajuan teknologi kelautan dan ketahanan pangan Indonesia.(red)