Maduracorner.com,Bangkalan– pada musim kemarau ini, warga di daerah krisis air bersih harus mengeluarkan uang ektra untuk membeli air bersih. Masyarakat Bangkalan yang tinggal di rawan air bersih di kawasan utara seperti Kecamatan Kokop dan Geger, untuk keperluan mandi dan mencuci mereka harus membeli satu tangki air bersih dengan harga Rp 300 – Rp 350 ribu, sementara di kecamatan Galis dan Tanah Merah harga air bersih Rp200 – Rp 250 ribu/tangkiberisi sekitar 5000 liter.
Menurut salah seorang warga harga air bersih dinilai mencekik leher. “Itupun kalau pesan sering habis, kalaupun ada masih antri dan menunggu beberapa hari,” kata warga asal Desa Nyonning, Kecamatan Geger, Supardi.
Dikatakan Supardi, hampir semua di kawasan utara kabupaten Bangkalan, mengalami krisis air bersih. Beberapa sumur alami dan bor milik warga, sudah tidak mengeluarkan air dan bila ada sudah keruh, berubah warna dan berbau tidak sedap.
Sebagai salah satu solusi, warga terpaksa urunan untuk membeli satu tangki air bersih dengan tujuan agar bisa menikmati air bersih. Cuma, pembelian tersebut masih bermasalah, karena warga terpaksa membeli dengan harga yang cukup mahal.
“Sudah harganya sangat mahal, juga masih antri lama. Jadi kemarau kali ini sangat membuat kami resah, sulit lagi dapat air bersih,” ungkap Supardi.
Sementara itu, anggota DPRD Bangkalan asal Kecamatan Kokop, Sofiullah Syarip, menyatakan, wajib ada pasokan air bersih ke beberapa kawasan yang krisis air bersih. Bila perlu, tidak di jual, tapi diberikan secara gratis pada warga.”Jangan sampai dijadikan ajang jual beli, malah semakin menyusahkan warga yang sudah krisis air bersih,” ucapnya. (sdo/min)