
Maduracorner.com, Bangkalan– Ratusan warga dan santri kelurahan Tunjung kecamatan Burneh kabupaten bangkalan, menggelar sholat istisqok (sholat meminta hujan), di lapangan terbuka. Mereka berharap dengan sholat istisqok ini, hujan segera turun. Karena pada musim kemarau panjang ini warga mengaku kesulitan mendapatkan air bersih, selain itu stok pakan ternak mulai menipis.
Adanya musim kemarau yang berkepanjangn ini, membuat warga tidak bisa bercocok tanam, karena lahan pertanian mereka adalah sawah tadah hujan. ”gimana mau menanam, kalau tidak ada hujan, sawah sudah kering” ujar salah seorang warga Kelurahan Tunjung, Zainal.
Tidak hanya itu, lanjut Zainal, mencari rumput untuk pakan ternak juga mulai sulit, kalau pun ada jaraknya cukup jauh. Karena rumput dan tanaman pada musim kemarau ini sudah kering.
Sementara tokoh masyarakat sekaligus pengasuh pondok pesantren AL-Hikmah, KH. Nuruddin Al-Rahman berharap dengan adanya sholat meminta hujan ini, musim kemarau segera berakhir dan berganti dengan musim hujan yang membawa berkah. Sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air dan bisa bercocok tanam kembali.
“Kasihan warga, untuk mendapatkan air dan pakan ternak di musim kemarau harus menempuh jarak berpuluh-puluh kilometer bahkan sebagian terpaksa harus membeli” kata KH Nuruddin Al Rahman.
Sholat istisqok ini di gagas oleh pengurus M-W-C NU kecamatan Burneh yang biasa dilakukan tiap tahun di musim kemarau. Sebelum melakukan sholat istisqok yang dimulai jam 06:30 warga melakukan istigozah bersama. (sen/min)