Wujud Dedikasi Pelestarian Budaya Leluhur

H. Ach. Suhaimi, Pendekar Pendiri PPS Jokotole | oleh : Nizam

Jokotole. foto : ilustrasi
Jokotole. foto : ilustrasi

Maduracorner.com, Bangkalan-Pada tahun 1964 lahirlah sebuah perguruan silat tradisional bernama Sumber Gaya yang dirintis oleh seorang guru silat bernama Moh Halil dan H Mustafa. Motif karakter jurus dan langkah perguruan ini hanya berpedoman pada salah satu aspek seni pencak silat, seiring tuntutan kondisi lingkungan saat itu.

Sayangnya, perguruan itu tak bertahan lama, kondisi perekonomian masyarakat yang saat itu tak menentu diyakini sebagai salah satu penyebab bubarnya Perguruan silat Sumber Gaya karena secara perlahan ditinggal para muridnya.

Namun itu pengecualian bagi salah murid yang bernama Suhaimi. Semangat untuk tetap melestarikan Budaya Pencak Silat, terus menggelora dalam jiwanya. Keprihatinan dibubarkannya Sumber Gaya memacunya untuk terus mengembangkan bakat dan berlatih menempa diri. Dia juga tak pernah merasa segan mengajak siapapun untuk ikut berlatih bersamanya, pun termasuk pemuda dari desa berbeda yang ingin berlatih bersamanya ataupun menjadi muridnya, dia terima dengan tangan terbuka.

“Saya menaruh harapan besar pada pencak silat ini, sehingga membuat saya untuk terus berlatih dan berlatih. Bukan hanya itu, saya juga mengajak teman-teman dan para pemuda pada waktu itu, untuk berlatih dan belajar bersama. Karena hanya satu tekad saya, pencak silat yang memang budaya asli Indonesia harus tetap eksis dan berkembang,” ungkap suhaimi.(30/3).

Berkat ketekunan, keuletan serta semangat jiwa yang tak pernah pudar, melalui bantuan Bapak Nasem dan Marjuki, dua orang tokoh yang sangat disegani pada saat itu, Suhaimi membulatkan tekad, dan menguatkan keyakinan, untuk maju kemedan laga sabung bebas dibawah naungan IPSI.

Puncaknya, pada tahun 1975/1976, kegigihan tekad dan semangat Suhaimi yang tak pernah padam akhirnya membuahkan hasil. Dia ditakdirkan menjadi satu-satunya sosok pemuda yang sanggup meraih juara Nasional Cabang Olah Raga Pencak Silat. Prestasi ini yang kemudian menginspirasi Suhaimi mendirikan Perguruan Pencak Silat Jokotole.

Suhaimi mengaku, nama perguruan ini diilhami sosok pahlawan Madura yang cukup melegenda dan terkenal pada zaman kerajaan Majapahit, Jokotole. Tepat tanggal 21 Maret 1976, Perguruan Pencak Silat yang diberi nama “JOKOTOLE” di Dusun Bere’Leke Desa Kamal Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Madura akhirnya secara resmi didirikan.

Dalam perkembangannya hingga ini, perguruan pencak silat asuhan Suhaimi ini tercatat sebagai salah satu perguruan yang mampu membukukan seabreg prestasi tak hanya di kancah domsetik, tapi juga mampu membanggakan Indonesia di level prestasi Internasional.(nzm/krs)

Pos terkait