Sumenep, Maduracrner.com-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, saat ini disibukkan dengan melakukan droping air bersih ke sejumlah Desa yang dilanda kekeringan.
Sebab di Kabupaten Sumenep, saat ini ada 12 Kecamatan yang terdiri dari 42 Desa mengalami kering kritis. Sementara anggaran yang disiapkan BPBD Sumenep hanya Rp60 juta.
Hal itu diakui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Sumenep, Syaiful Arifin. Menurutnya, kebutuhan air bersih sebenarnya sangat banyak, melihat cuaca musim ini yang diperkirakan akan mengalami kemarau panjang.
“Sesuai rekomendasi BMKG, musim kemarau diperkirakan hingga november. Sehingga kami telah melakukan droping air bersih yang saat ini belum tertangani sarana pengeboran. Makanya langkah yang diambil, distribusi air kepada 12 Kecamatan di 42 Desa, sudah dilakukan distribusi air mulai juli hingga agustus sebanyak 279 rit atau tangki,” terangnya.
Namun karena masih banyak kebutuhan masyarakat, pihaknya mengaku meminta tambahan alokasi dana, sebab dana yang disediakan sudah habis.
“Selanjutnya kami mengajukan tambahan dana ke bupati. Tapi sampai saat ini distribusi air tidak akan terputus. Tetap dikirim oleh PDAM. Dan dalam waktu dekat akan ada bantuan dari BNPB Jawa Timur,” imbuhnya.
Anggaran sebelumnya Rp 60 juta sudah habis pembiayaan pembelian air kepada PDAM. Sehingga pihaknya mengaku butuh tambahan sekitar Rp30-40 juta.
“Usulan anggarannya sudah masuk, dalam beberapa hari ini insyaallah sudah cair. Tapi distribusi tetap berlanjut, dan nanti bayarnya ketika anggarannya sudah turun,” akunya.
Sedangkan daerah yang terkena dampak kemarau, menurutnya, hanya beberapa wilayah yang terdampak paling parah. Karena sebagian lainnya masih ada sumur bor.
Penulis : Rian Andrian
Editor : Gebri Altsaqib