Bangkalan, maduracorner.com – Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa menyatakan tengah mempersiapkan lima ribu desa mandiri. Program ini bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi untuk menjadi pendamping di setiap desa binaan.
“Kami sudan komunikasi dengan Menristek Dikti dan Mendes. Masing-masing kementrian akan mengambil peran,” jelas Khofifah usai menghadiri kuliah umum di Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Senin (15/8/2016).
Dijelaskan, pada saat pertemuan dengan Menristek Dikti dan Mendes, Kemsos menyatakan kesanggupan untuk mempersiapkan lima ratus desa mandiri. Jika satu desa mendapat pendampingan dari perguruan tinggi maka akan mendapat transformasi segala bentuk bidang keilmuan.
“Bahasa kerennya one village one sister universiti atau satu desa satu mitra perguruan tinggi. Kami menyebutnya sebagai desa sejahtera mandiri,” imbuhnya.
Menurutnya, untuk proses transformasi skill sumber daya manusia (SDM) membutuhkan waktu yang panjang. Namun, kalau bermitra dengan perguruan tinggi tentunya bisa dilakukan dengan mudah dan cepat.
“Tahun kemarin ada 14 perguruan tinggi sebagai mitra dan tahun ini baru bertambah 4 perguruan tinggi. Alhamdulilah UTM juga sanggup bermitra dengan kemensos,” papar Ketua Muslimat ini.
Untuk desa binaan di Madura kata Khofifah nantinya akan disapa setiap mahasiswa UTM melakukan kuliah kerja nyata (KKN). Kemitraan dengan kemsos menjadi bagian penguatan.
Misalnya, setiap KKN mendata berapa banyak rumah yang tidak layak huni, keberadaan sarana lingkungan, jalan berlubang serta rumah yang bisa dijadikan tempat kegiatan sosial.
“Nantinya permohonan bantuan rumah tidak layak huni (Rutilahu) disupport dari kemsos. Saat ini kami sudah masuk pada sistem layanan rujukan terpadu (SLRT) di desa, ” ucapnya.(Heriyanto Ahmad)