Pamekasan, Maduracorner.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menangani sebanyak 325 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak Januari hingga Desember 2016.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Rusdi Saleh mengungkapkan, tingginya angka kasus DBD tersebut karena masyarakat kurang memperhatikan genangan air.
“Seperti yang sering saya sampaikan, cara penularannya itu karena kita tidak sering menguras air. Kemudian tidak menutup air, itu yang paling menyebabkan kasus DBD,” ungkap Rusdi, Selasa (13/12/2016).
Namun menurut Rusdi, angka tersebut masih lebih rendah dari tahun 2015 yang mencapai 363 kasus dengan korban meninggal dunia mencapai 8 orang. Tetapi pada tahun ini kasusnya cenderung fluktuatif.
“Terjadinya musim yang tidak menentu, kadang hujan, kadang tidak, itu yang menyebabkan fluktuasi peningkatan kasus DBD,” imbuh Rusdi.
Buktinya, jika pada tahun 2015 jumlah DBD terbanyak pada Januari hingga Maret, namun pada tahun ini cenderung naik turun setiap bulannya. Hal itu dipicu karena faktor musim yang tidak menentu.
“Kalau kita bandingkan dengan tahun lalu itu biasanya Bulan Juli sampai Oktober biasanya sudah mengalami penurunan, tapi tahun 2016 ini pada bulan-bulan tersebut bertambah banyak dibanding 2015,” tambahnya.
Untuk menekan jumlah tersebut, Dinkes akan menggalakkan promosi kesehatan dan memberdayakan masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk serta melatih kader jumantik.
“Saya berharap manakala ada kasus agar segera dilarikan ke rumah sakit agar tidak ada lagi kasus kematian akibat DBD,” tegasnya.(*)
Reporter : Fatahillah Kamali。 Editor : Altsaqib