Bangkalan, maduracorner.com – Direktur RSUD Syamrabu Bangkalan, drg Yusro dan Wakil Direktur Bidang Pelayanan, dr Nunuk Kristiani membantah tudingan buruknya pelayanan terhadap Wakil Ketua Komisi D Mukaffi Anwar yang terkena stroke, Selasa (22/11/2016) lalu.
“Tidak benar kalau pak Mukaffi dikatakan mendapat pelayanan buruk. Penanganan yang dilakukan sudah sesuai standart operasional prosedure (SOP),” tegas Wakil Direktur Bidang Pelayanan RSUD Bangkalan, dr Nunuk Kristiani, Kamis (24/11/2016).
Diceritakan, pada saat Mukaffi pingsan Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Hosyan langsung menghubungi Direktur RSUD drg Yusro yang kebetulan sedang mengikuti acara pelatihan di Tretes bersama Wakil Direktur Bidang Pelayanan, dr Nunuk Kristiani . Pada saat itu juga, drg Yusro langsung menghubungi dokter anastesi, dokter jantung dan dokter spesialis syaraf serta menyiapkan tim IGD.
“Setelah pak Mukaffi datang langsung ditangani dokter di IGD. Hasil analisa mengarah pada gejala-gejala stroke kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang melalui CT Scan,” ujar Nunuk.
Menurutnya, kondisi Mukaffi saat itu tidak sadar dan tensi darah mencapai angka 260. Hasil CT Scan menunjukan ada pendarahan di otak dengan volume yang cukup tinggi sekitar 30-40 cc. Berdasarkan hasil diagnosa disimpulkan Mukaffi mengalami pendarahan di otak karena hipertensi.
“Kami putuskan dirujuk karena pembekuan darah di otak harus segera dikeluarkan. RSUD Bangkalan belum memiliki dokter bedah syaraf,” jelasnya.
Nunuk menuturkan Mukaffi tidak kunjung dirujuk karena pihak keluarga meminta agar dibawa ke RS PHC. Alasannya, sebelum ini Mukaffi juga pernah pingsan dan berhasil sembuh normal setelah dirawat ke PHC.
Masalahnya, kata Nunuk, pengelola RS PHC tidak merespons. Bahkan, lima nomor telepon milik PHC tidak ada yang bisa dihubungi. Gagal ke PHC, keluarga minta dirujuk ke RS Adi Husada. Namun ditolak karena pasien sudah kritis.
“Setelah keduanya gagal, ibu direktur menghubungi dokter bedah saraf di RS AL. Karena RSUD Syamrabu telah menandatangani MOU dengan RSAL untuk rujukan pasien,” ucapnya.
Direktur RSUD Syamrabu, drg Yusro menambahkan setelah RSAL sanggup menerima justru pihak keluarga Mukaffi meminta dirujuk ke dr Soetomo. Menurutnya semua dokter yang menangani dari awal ikut serta dalam ambulance mengantarkan Mukaffi.
“Sekalipun merasa tidak enak ke dokter di RSAL kami rujuk ke dr Soetomo demi menghormati keluarga pak Mukaffi. Kami memberikan pelayanan terbaik kok masih dinilai buruk. Alhamdulilah saya dapat kabar pak Mukaffi sudah sadar,” tandasnya.(*)
Penulis: Heriyanto Ahmad
Editor: Achmad