Bangkalan, maduracorner.com – Guru Madrasah di Desa Glisgis Kecamatan Modung Bangkalan mengeluhkan minimnya perhatian pemerintah. Terutama terkait kesejahteraan tenaga pendidik yang selama ini cenderung diabaikan. Padahal, tanggung jawab yang diemban guru sangat besar.
“Pendidikan madrasah diniyah maupun salafiyah tidak mendapatkan perhatian dan seolah-olah dikesampingkan,”ujar salah satu guru Madrasah, Faisol kepada maduracorner.com saat acara Reses II Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Jum’at (5/8/2016).
Semestinya kata guru Madrasah Raudlatul Athfal di Modung ini, kesejahteraan para guru ini juga diperjuangkan. Tujuaannya, agar tidak ada ketimpangan dan kesenjangan antara pendidikan formal negeri dan madrasah swasta.
“Jika berbicara pendidikan harus merata jangan dibedakan karena status. Sebab, sama-sama memiliki tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa,” jelas Faisol.
Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Syafiuddin Asmoro mengakui alokasi dana untuk madrasah memang masih minim. Namun, pihaknya tetap memperjuang supaya guru madrasah lebih diperhatikan di masa mendatang. “Kita sudah punya Peraturah Daerah (Perda) tentang bantuan operasional madrasah diniyah,” jelasnya.
Menurutnya, hanya Jawa Timur yang memiliki perda tersebut. Provinsi lainnya di Indonesia belum ada yang mengatur tentang bantuan untuk madrasah. Akan tetapi, perda ini belum bisa mengakomodir segala kebutuhan madrasah. “Nanti kami sampaikan kepada eksekutif keluhan terkait kesejahteraan para guru madrasah,”janji politisi Partai Gerindra ini. (her/mad)
Penulis: Heryanto Ahmad
Editor: Mamad el Shaarawy