Sebelum menggelar upacara, para pecinta sepeda tua ini mengelilingi kota dengan mengayuh sepeda lengkap dengan pakaian ala pejuang kemerdekaan.
Tepat pukul 07.00, mereka tiba di markas para ontelis dan berjejer rapi menggelar upacara di pinggir jalan dengan penuh penghayatan.
Upacara yang dipimpin Ketua Onthelis Bangkalan, Jimhur Saros menggunakan tata cara hampir sama dengan upacara pada umumnya. Dalam amanatnya, Jimhur mengajak para onthelis memupuk semangat patriotisme.
“Sepeda onthel merupakan bagian sejarah penting kemerdekaan, karena digunakan para pejuang dalam merebut kemerdekaan,” tegas Jimhur, Rabu (17/8/2016).
Jimhur berharap upacara bendera tidak hanya dijadikan kegiatan formalitas tanpa batas. Namun, benar-benar dihayati sebagai bentuk refleksi mengenang jasa pahlawan yang telah rela berkorban jiwa dan raga demi merebut Indonesia dari tangan penjajah.
“Kita tidak ikut berjuang di masa kemerdekaan, hanya doa yang mampu kita persembahkan,” tandasnya.(Heriyanto Ahmad)